PONTIANAK, KOMPAS.com - Isu bajak laut atau premanisme masih menghantu nelayan yang melaut di Kepulauan Karimata, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat (Kalbar).
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kalimantan Barat, Sigit Sugiardi mengatakan, aksi bajak laut sempat terhenti bulan lalu, saat aparat hukum rutin menggelar patroli.
"Kejadian ini sudah berulang kali terjadi, mereka seperti 'kucing-kucingan' dengan petugas. Mereka tidak ada ketika petugas gencar patrol, tapi muncul lagi sekarang,” kata Sigit saat dihubungi, Senin (9/8/2021).
Baca juga: Marak Aksi Bajak Laut Sejak Ramadhan, Nelayan di Karimata Takut Melaut
Sigit menyebut sejumlah lokasi yang sering terjadi aksi pemerasan bajak laut, seperti di sebelah barat Selat Karimata atau lokasi di sekitar Kerang Leman, kemudian Pulau Pelapis.
"Lokasi-lojas itu merupakan perairan yang ikannya banyak, air jernih dan arusnya bagus. Nelayan yang melaut di sana tidah hanya dari Kalbar, tapi juga dari Pulau Jawa," ucap Sigit.
Para bajak laut ini meminta hasil laut dan bahan bakar minyak (BBM) kepada nelayan yang sedang melaut atau beristirahat di sekitar Pulau Pelapis, Kepulauan Karimata.
Para bajak laut ini, lanjut Sigit, diduga bukan berasal dari daerah Kalbar.
Hal itu bisa dilihat dari bentuk kapal motor mereka yang agak panjang dan berbeda dengan kapal milik nelayan lokal.
Baca juga: Isu Bajak Laut di Kepulauan Karimata, Polair Kalbar Kirim 2 Kapal Patroli
Menurut Sigit, pelaku juga sambil membawa senjata api sehingga nelayan tidak ada yang berani dalam mengambil foto atau video saat bajak laut melakukan aksinya.
“Mereka meminta hasil laut atau bahan bakar. Dari informasi nelayan, pelaku juga menggunakan senjata api untuk menakut-nakuti nelayan agar menuruti apa yang mereka inginkan,” terang Sigit.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.