Kendati tidak bersalaman di tempat layatan, kata Jekek, belum menjamin pelayat tidak akan tertular dari warga lainnya.
Apalagi kedisiplinan menggunakan masker saat melayat juga tidak serta menjadikan warga bebas dari penularan corona.
“Terlebih lagi, saat di layatan tidak memakai masker karena saling mengabarkan dan menyapa maka potensi penularan akan sangat tinggi,” jelas Jekek.
Baca juga: Depo Imigresen Tawau Jadi Klaster Baru Covid-19 di Malaysia, 187 WNI Batal Dideportasi
Untuk pemakaman, Jekek meyatakan, setiap desa sudah memiliki relawan yang siap memakamkan warga yang meninggal dunia, baik secara prokes maupun biasa.
Ia pun sudah menginstruksikan kepala desa agar menyampaikan kepada warganya untuk sementara tidak melayat meski pemakaman dilakukan secara normal.
Hal itu agar tidak menimbulkan kerumunan yang berpotensi terjadi penularan dan klaster baru penyebaran Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.