Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Hanya Untung Rp 1.000 Per Kg, Uang Rp 100.000 Bisa Dapat Ubi Sekarung"

Kompas.com - 09/08/2021, 08:43 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Pantas saja jika mata Sumarmi, pedagang ubi di Pasar Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur berkaca-kaca, setelah mengetahui dirinya ditipu menggunakan uang palsu Rp 100.000.

Uang Rp 100.000 sangat berharga baginya, karena bisa digunakan untuk kulakan sekarung ubi.

Dia pun tidak mengambil untung banyak dari dagangannya.

Sumarmi hanya mengambil keuntungan Rp 1.000 per satu kilogram ubi yang terjual.

"Uang Rp 100.000 bisa dapat ubi sekarung. Sekarung itu biasanya baru habis lima hari," ungkapnya.

Baca juga: Tak Jualan Setelah Ditipu Pembeli dengan Uang Palsu Rp 100.000, Sumarmi: Saya Istirahat

Jadi tulang punggung keluarga

Barang dagangan Sumarmi, seorang pedagang di Pasar Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, yang tertipu uang palsu Rp 100 ribu.Kiriman Enik Endiati Barang dagangan Sumarmi, seorang pedagang di Pasar Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, yang tertipu uang palsu Rp 100 ribu.

Bukan tanpa alasan, hati Sumarmi sangat kecewa ditipu uang palsu Rp 100.000.

Sebab, Sumarmi selama ini menjadi tulang punggung keluarga.

Suaminya hanya bekerja membantu dirinya kulakan dan menyiapkan perlengkapan untuk berjualan.

"Suami saya enggak kerja. Aktivitasnya bantu-bantu saya mempersiapkan barang dagangan," ujar Sumarmi dalam sambungan telepon, Minggu (8/8/2021).

Barang dagangannya itu pun diperoleh dengan cara kulakan di Pasar Besar, bukan hasil panen sendiri.

Selain ubi, dia juga melengkapi jualannya dengan ketela dan labu.

Baca juga: Sumarmi, Penjual Ubi yang Tertipu Uang Palsu Rp 100.000 adalah Tulang Punggung Keluarga

 

Uang palsu yang diterima oleh Sumarmi.Kiriman Enik Endiati Uang palsu yang diterima oleh Sumarmi.
Dibayar dengan uang palsu hingga tak jualan

Sumarmi baru berjualan di Pasar Mojo sejak sekitar tujuh bulan yang lalu.

Kejadian naas itu berlangsung pada Jumat (6/8/2021) saat seorang wanita dan anak kecil datang membeli 2 kilogram ubi.

Membayar dengan uang palsu Rp 100.000, wanita itu mendapatkan ubi dan uang kembalian Rp 90.000.

Curiga dengan tampilan uang, Sumarmi memeriksakannya kepada rekan sesama pedagang.

Baca juga: Penny Terancam Hukuman Seumur Hidup Usai Korupsi Dana Bantuan PKH Rp 450 Juta

Matanya berkaca-kaca, dia pun tertunduk lesu begitu mengetahui uang yang diterimanya palsu.

Sumarmi sempat mengejar pemberi uang palsu, namun upayanya tak berhasil.

Keesokan harinya setelah menjadi korban penipuan, Sumarmi memilih tidak berjualan.

"Saya istirahat," jelasnya.

(KOMPAS.COM/ Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim | Editor : Dheri Agriesta, Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah, PJ Walikota Tanjungpinang Belum Diperiksa

Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah, PJ Walikota Tanjungpinang Belum Diperiksa

Regional
Anggota Timses di NTT Jadi Buron Usai Diduga Terlibat Politik Uang

Anggota Timses di NTT Jadi Buron Usai Diduga Terlibat Politik Uang

Regional
Pedagang di Mataram Tewas Diduga Ditusuk Mantan Suami di Kamar Kosnya

Pedagang di Mataram Tewas Diduga Ditusuk Mantan Suami di Kamar Kosnya

Regional
Pengurus Masjid Sheikh Zayed Solo Sempat Tolak Ratusan Paket Berbuka Terduga Penipuan Katering

Pengurus Masjid Sheikh Zayed Solo Sempat Tolak Ratusan Paket Berbuka Terduga Penipuan Katering

Regional
Mengenal Lebaran Mandura di Palu, Tradisi Unik untuk Mempererat Tali Persaudaraan

Mengenal Lebaran Mandura di Palu, Tradisi Unik untuk Mempererat Tali Persaudaraan

Regional
Pantai Pulisan di Sulawesi Utara: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Pulisan di Sulawesi Utara: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Ketua DPRD Kota Magelang Jawab Rumor soal Maju Pilkada 2024

Ketua DPRD Kota Magelang Jawab Rumor soal Maju Pilkada 2024

Regional
Order Fiktif Takjil Catut Nama Masjid Sheikh Zayed, Pengurus: Terduga Pelaku Ngakunya Sedekah

Order Fiktif Takjil Catut Nama Masjid Sheikh Zayed, Pengurus: Terduga Pelaku Ngakunya Sedekah

Regional
Gerombolan Bersenjata Tajam Kembali Berulah di Jalan Lingkar Salatiga

Gerombolan Bersenjata Tajam Kembali Berulah di Jalan Lingkar Salatiga

Regional
Elpiji 3 Kg di Semarang Mahal dan Langka, Pertamina Beri Penjelasan

Elpiji 3 Kg di Semarang Mahal dan Langka, Pertamina Beri Penjelasan

Regional
Suami Istri Jual Sabu-sabu di Riau

Suami Istri Jual Sabu-sabu di Riau

Regional
Katering Kirimkan 800 Porsi Buka Puasa Setiap Hari ke Masjid Sheikh Zayed Solo, Ternyata Diduga Korban Penipuan

Katering Kirimkan 800 Porsi Buka Puasa Setiap Hari ke Masjid Sheikh Zayed Solo, Ternyata Diduga Korban Penipuan

Regional
Hadiri Halalbihalal Pemprov Sumsel, Agus Fatoni: Silaturahmi Pererat Kesatuan dan Persatuan

Hadiri Halalbihalal Pemprov Sumsel, Agus Fatoni: Silaturahmi Pererat Kesatuan dan Persatuan

Regional
Ribuan Sampah Peraga Kampanye Menumpuk di Kantor Bawaslu Pangkalpinang

Ribuan Sampah Peraga Kampanye Menumpuk di Kantor Bawaslu Pangkalpinang

Regional
Polisi Tangkap Pria di Alor yang Bacok Temannya Usai Kabur 3 Hari

Polisi Tangkap Pria di Alor yang Bacok Temannya Usai Kabur 3 Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com