KOMPAS.com - Pantas saja jika mata Sumarmi, pedagang ubi di Pasar Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur berkaca-kaca, setelah mengetahui dirinya ditipu menggunakan uang palsu Rp 100.000.
Uang Rp 100.000 sangat berharga baginya, karena bisa digunakan untuk kulakan sekarung ubi.
Dia pun tidak mengambil untung banyak dari dagangannya.
Sumarmi hanya mengambil keuntungan Rp 1.000 per satu kilogram ubi yang terjual.
"Uang Rp 100.000 bisa dapat ubi sekarung. Sekarung itu biasanya baru habis lima hari," ungkapnya.
Baca juga: Tak Jualan Setelah Ditipu Pembeli dengan Uang Palsu Rp 100.000, Sumarmi: Saya Istirahat
Jadi tulang punggung keluarga
Bukan tanpa alasan, hati Sumarmi sangat kecewa ditipu uang palsu Rp 100.000.
Sebab, Sumarmi selama ini menjadi tulang punggung keluarga.
Suaminya hanya bekerja membantu dirinya kulakan dan menyiapkan perlengkapan untuk berjualan.
"Suami saya enggak kerja. Aktivitasnya bantu-bantu saya mempersiapkan barang dagangan," ujar Sumarmi dalam sambungan telepon, Minggu (8/8/2021).
Barang dagangannya itu pun diperoleh dengan cara kulakan di Pasar Besar, bukan hasil panen sendiri.
Selain ubi, dia juga melengkapi jualannya dengan ketela dan labu.
Baca juga: Sumarmi, Penjual Ubi yang Tertipu Uang Palsu Rp 100.000 adalah Tulang Punggung Keluarga