Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulitnya Cari Oksigen di Samarinda, Pinjam ke Masjid, Bengkel, hingga Pekerja Kapal, tetapi Pasien Isoman Tak Tertolong

Kompas.com - 09/08/2021, 08:37 WIB
Khairina

Editor

KOMPAS.com – Fuji Mustopan (31), warga Samarinda, Kalimantan Timur, mendapat kabar kepergian ayahnya saat sedang mencari oksigen pada Kamis (29/7/2021) pagi.

Saat itu, kata Fuji, ia bersama kakaknya bagi tugas mencari oksigen untuk sang ayah yang sesak napas saat menjalani isolasi mandiri di rumah.

“Pagi itu, kami bagi tugas saya cari ke belakang terminal. Kakak saya keliling dari apotek ke apotek,” ungkap Fuji kepada Kompas.com,di Samarinda, Minggu (8/8/2021).

“Saat lagi cari kami dapat info dari rumah, ayah sudah meninggal,” sambung dia.

Baca juga: Cerita Warga Desa di Cilacap Saling Bantu Atasi Kelangkaan Oksigen Bagi Pasien Covid-19

Fuji menuturkan, almarhum ayahnya mengalami gejala sakit dan dinyatakan positif berdasarkan hasil tes antigen sekitar pertengahan Juli 2021.

Namun, setelah dirawat di rumah kondisinya membaik. Keluarga menggunakan jasa tenaga kesehatan melakukan pemeriksaan ke rumah. Bahkan, tes antigen kedua pada Selasa (27/7/2021) menunjukkan hasil negatif.

“Tapi, setelah itu enggak doyan makan. Beliau punya riwayat gula darah dan asam lambung memperburuk kesehatan," terang Fuji.

Kondisi ayahnya mulai melemah hingga sesak napas mulai Rabu (28/7/2021) malam. Dari situ, pihak keluarga mencari oksigen.

“Kami keliling cari di Samarinda, kami bagi 4 orang di rumah. Masing-masing cari tempat terpisah. Waktu itu, kami 4 keluarga ini hanya dapat oxycan 3 kaleng," terang dia.

Oxycan itu dipakai sementara membantu pernapasan ayahnya, tetapi tak bertahan lama.

Fuji tanpa henti mengirim pesan singkat ke sejumlah rekan dan grup-grup WhatsApp meminta informasi mengenai stok oksigen di Samarinda. Usaha itu nihil karena kelangkaan oksigen hampir merata di Samarinda.

Fuji bahkan meminjam tabung berisi oksigen dari dua bengkel las besi yang ada di sekitar kediamannya. Namun, tak juga diberikan dengan alasan dipakai kerja.

“Barulah malam sepupuku datang bawa satu tabung oksigen. Itu bekas pakai orangtuanya karena sudah meninggal. Sisa oksigen itu sempat dipakai menantunya. Setelah menantu pulih, dia antar ke rumah,” terang Fuji.

Itu pun stok oksigen dalam tabung tak bertahan lama. Beberapa jam dipakai ayahnya sudah habis. Tiba Kamis pagi persediaan oksigen mulai habis.

Fuji kemudian meminjam tabung oksigen milik masjid di sekitar kediamannya sebelum berangkat keliling Samarinda mencari ke pemasok ataupun apotek bersama kakaknya.

Dalam pencarian itu, dua bersaudara ini menerima informasi ayah mereka di rumah sudah meninggal.

Kisah Ayi

Pengalaman serupa juga dialami warga lain bernama Ayi, saat berjuang mencari oksigen buat ayahnya.

Perempuan 26 tahun itu bahkan mendapat pinjaman tabung oksigen dari pekerja kapal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Regional
Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Kilas Daerah
Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Regional
Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

Regional
Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Regional
Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Regional
Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Regional
Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Regional
Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com