Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

58 Ton Oksigen Medis Tiba di NTB, Direktur RSUD NTB: Stok Masih Aman

Kompas.com - 09/08/2021, 07:26 WIB
Karnia Septia,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nusa Tenggara Barat (NTB), dr Lalu Herman Mahaputra mengatakan, stok oksigen di NTB sejauh ini masih aman.

"Masih aman," Kata Direktur RSUD NTB yang akrab disapa dokter Jack itu saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Minggu (8/8/2021).

Lalu Herman mengatakan, sebanyak 58 ton oksigen untuk kebutuhan medis telah tiba di NTB, Sabtu (7/8/2021).

Oksigen yang masuk tersebut milik salah satu perusahaan penyediaan oksigen di Kota Mataram.

Selain 58 ton oksigen yang telah masuk, Pemprov NTB juga akan menerima tambahan 10 ton oksigen dari Kementerian Kesehatan.

Baca juga: PPKM Level 4 Diperpanjang, Pemkot Mataram Siapkan Bantuan JPS

"Ada 10 ton bantuan oksigen, Kita akan bagi untuk pulau Lombok dan Sumbawa," kata dokter Jack.

Saat ini kebutuhan oksigen untuk masyarakat dan rumah sakit di NTB mengalami peningkatan.

Pantauan Kompas.com, puluhan warga mengantre untuk isi ulang oksigen medis di salah satu tempat pengisian ulang di Mataram, Sabtu.

Warga bahkan harus mengantre hingga tiga jam lebih untuk bisa mengisi ulang tabung oksigen.

Terkait antrean ini, dokter Jack mengatakan hal tersebut wajar karena isi ulang oksigen untuk masyarakat umum baru dilayani setelah pukul 14.00 Wita.

"Antrean saya pikir wajar karena kebutuhan masyarakat untuk oksigen dilayani di atas jam dua terbatas," kata dokter Jack.

 

Sementara untuk kebutuhan oksigen rumah sakit dan fasilitas kesehatan, dilayani sejak pagi hingga siang.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (7/8/2021), Lalu Herman yang juga salah satu tim oksigen nasional menyampaikan, meski stok oksigen di NTB masih aman tetapi rumah sakit diminta untuk lebih efisien dalam menggunakan oksigen.

"Penggunaan oksigen ini harus di efisiensi sebab kita tidak tau sampai kapan Covid-19 ini. Semua direktur rumah sakit harus menghitung secara teliti kebutuhan oksigennya, ini salah satu solusi dimasa Pandemi seperti sekarang ini," Kata dokter Jack.

Baca juga: Warga di Mataram Antre 3 Jam untuk Isi Ulang Tabung Oksigen: Biasanya 15 Menit Selesai

Untuk menjaga stok oksigen di NTB tetap aman, pihaknya juga berkoordinasi dengan Polda NTB untuk memantau dan memperlancar distribusi oksigen.

"Saya juga terus berkoordinasi dengan Direktur Polairud dan Direktur Lalu Lintas Polda NTB untuk memantau distribusi oksigen dari Jawa Timur menggunakan kapal. Selama ini tidak ada masalah, termasuk bila pengiriman oksigen tiba di Lembar, ISO tank oksigen langsung dikawal polisi lalu lintas ke rumah sakit tujuan dan kota atau kabupaten di Lombok dan Sumbawa," kata dokter Jack.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Regional
Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Regional
Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Regional
Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com