PADANG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengungkap, Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi yang mengalami lonjakan kasus Covid-19.
Presiden meminta Pemerintah Provinsi Sumbar bergerak cepat merespons peningkatan kasus Covid-19 tersebut.
Anggota Komisi V DPRD Sumbar Nofrizon menilai, gubernur dan wakil gubernur harus lebih serius menangani pandemi Covid-19.
"Ini yang kita sayangkan. Kita sudah masuk lima provinsi yang diberi rapor merah oleh Presiden, tapi gubernur dan wakilnya masih saja sibuk acara seremonial," kata Nofrizon kepada Kompas.com, Minggu (8/8/2021).
Nofrizon mencontohkan, sehari setelah pernyataan Presiden Jokowi, Gubernur Sumbar Mahyeldi menghadiri peletakan batu pertama kantor wali nagari dan peresmian rumah tahfiz pada Minggu (8/8/2021).
Baca juga: Seminggu Terakhir, 138 Warga Sumbar Meninggal karena Covid-19
Sedangkan Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy meninjau budi daya ikan dan menghadiri Festival Bahari Rabab Pasisie.
"Ini contoh saja. Sebelum-sebelum ini juga banyak jadwal gubernur dan wakil gubernur yang hanya untuk menghadiri acara seremoni," kata anggota Fraksi Demokrat itu.
Sedangkan untuk acara penanganan Covid-19, kata Nofrizon, sangat minim.
Padahal, kata Nofrizon dengan kondisi kasus Covid-19 di Sumbar yang melonjak tajam dan angka kematian tinggi, harusnya gubernur dan wakil gubernur bisa mengambil langkah antisipasi cepat.
"Lihatlah Pak Presiden yang begitu perhatian dan menelepon langsung gubernur. Harusnya tindakan Presiden itu juga ditindaklanjuti gubernur dengan mengkoordinasi bupati dan wali kota dalam penanganan Covid-19," kata Nofrizon.