Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Covid-19 Bergejala Ringan hingga Sedang di Kulon Progo Diisolasi di Rusunawa Giripeni

Kompas.com - 08/08/2021, 17:14 WIB
Dani Julius Zebua,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai menerapkan isolasi terpusat bagi pasien bergejala ringan hingga sedang.

Pasien tersebut diisolasi di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Giripeni, Pedukuhan Gunung Gempal, Kelurahan Giripeni, Kecamatan Wates.

Sejak Jumat (6/8/2021) sampai hari ini, sudah ada dua pasien menempati tempat isolasi terpusat tersebut.

“Sekarang isoter sudah dihuni dua pasien,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo, Joko Satyo Agus Nahrowi, melalui pesan singkatnya, Minggu (8/8/2021).

Tempat isolasi terpusat itu memanfaatkan 98 satuan rumah susun (SRS) di rusunawa tersebut.

Setiap rumah sudah dilengkapi perabotan, termasuk perlengkapan rumah tangga seperti sapu, pel, jemuran, handuk, sikat dan pasta gigi.

Baca juga: Warga di Mataram Antre 3 Jam untuk Isi Ulang Tabung Oksigen: Biasanya 15 Menit Selesai

Pusat isolasi itu dilengkapi ruang perawatan dengan kapasitas enam tempat tidur di lantai satu dan enam tempat tidur khusus screening pasien. Ruangan perawatan itu juga dilengkapi 30 tabung oksigen.

Fasilitas dan sarana tersebut disiapkan untuk memudahkan pemantauan kesehatan pasien yang sedang isolasi.

Pemerintah menggelontorkan Rp 5,4 miliar untuk melengkapi fasilitas dan sarana pusat isolasi tersebut.

Joko menyebutkan, Pemkab Kulon Progo terinspirasi dengan keberhasilan Kabupaten Kudus menekan penularan Covid-19 yang sebelumnya zona hitam kini mendekati zona hijau.

Pelaksanaan isoter itu dibarengi dengan ketegasan aparat maupun satgas kepada para isoman untuk bersedia diisolasi.

Menurut Joko, pasien Covid-19 sebaiknya diisolasi di pusat isolasi. Sehingga, penularan tak terjadi di keluarga atau lingkungan terdekat.

“Perlu sikap tegas, (kalau tidak) memang penyebarannya akan luar biasa,” kata Joko.

 

Pada kesempatan berbeda, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kulon Progo, Eko Damayanti mengungkapkan, isoter bisa menekan laju kematian pasien Covid-19 isoman.

Jumlah pasien isoman ini tidak sebanding dengan kapasitas fasyankes yang ada di Kulon Progo. Akibatnya, kasus kematian isoman tinggi pada Juli 2021.

"Karena mereka seharusnya mendapatkan pelayanan kesehatan minimal oksigen tapi tidak mendapatkan akhirnya tidak bisa tertolong," kata Eko.

Menurut Eko, pasien Covid-19 yang bergejala ringan mengarah ke sedang akan dirawat di pusat isolasi.

Baca juga: 42 Persen Kematian akibat Covid-19 di Kulon Progo Berasal dari Pasien Isoman

Puskesmas akan merekomendasikan pasien yang dinilai layak masuk ke sana. Sementar aitu, pasien bergejala berat tetap diisolasi di rumah sakit.

Penerapan isolasi terpusat ini berlangsung di tengah pelaksanaan isolasi pasien bergejala ringan yang juga diterapkan di pedesaan. Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo melaporkan ada sekitar 150 shelter pedesaan dengan lebih dari 700 daya tampung. Baru 76 tempat tidur saja yang terpakai untuk isolasi.

Hingga Sabtu (7/8/2021), sebanyak 18.463 kasus positif Covid-19 tercatat di Kulon Progo. Rinciannya, 15.512 sembuh dan 343 pasien meninggal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggi Kolom Erupsi Eksplosif Gunung Ruang Sulut Capai 3.000 Meter

Tinggi Kolom Erupsi Eksplosif Gunung Ruang Sulut Capai 3.000 Meter

Regional
Gunung Ruang Status Tanggap Darurat, 11.615 Penduduk Harus Mengungsi

Gunung Ruang Status Tanggap Darurat, 11.615 Penduduk Harus Mengungsi

Regional
Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Mertua di Kendari, Ajak Eksekutor Begal Korban

Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Mertua di Kendari, Ajak Eksekutor Begal Korban

Regional
2,1 Juta Kendaraan Pribadi Keluar Masuk Jateng Selama Lebaran 2024

2,1 Juta Kendaraan Pribadi Keluar Masuk Jateng Selama Lebaran 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Regional
Erupsi Gunung Ruang, PVMBG: Ada 2 Kampung Terdekat Berjarak 2,5 Km

Erupsi Gunung Ruang, PVMBG: Ada 2 Kampung Terdekat Berjarak 2,5 Km

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Percekcokan Pemuda Berujung Saling Serang di Kota Tual Maluku, 1 Korban Tewas

Percekcokan Pemuda Berujung Saling Serang di Kota Tual Maluku, 1 Korban Tewas

Regional
Ayah Perkosa Anak Kandung sampai Hamil di Banten, Sempat Temani Persalinan

Ayah Perkosa Anak Kandung sampai Hamil di Banten, Sempat Temani Persalinan

Regional
Melihat Kesibukan Warga Jawa Tondano Menyambut 'Bakdo Kupat'

Melihat Kesibukan Warga Jawa Tondano Menyambut "Bakdo Kupat"

Regional
Motif Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Sakit Hati karena Tak Dianggap

Motif Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Sakit Hati karena Tak Dianggap

Regional
Silsilah RA Kartini, Pejuang Emansipasi yang Berdarah Biru

Silsilah RA Kartini, Pejuang Emansipasi yang Berdarah Biru

Regional
Korban Meninggal Bentrok di Tual Maluku Dimakamkan

Korban Meninggal Bentrok di Tual Maluku Dimakamkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com