Pada kesempatan berbeda, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kulon Progo, Eko Damayanti mengungkapkan, isoter bisa menekan laju kematian pasien Covid-19 isoman.
Jumlah pasien isoman ini tidak sebanding dengan kapasitas fasyankes yang ada di Kulon Progo. Akibatnya, kasus kematian isoman tinggi pada Juli 2021.
"Karena mereka seharusnya mendapatkan pelayanan kesehatan minimal oksigen tapi tidak mendapatkan akhirnya tidak bisa tertolong," kata Eko.
Menurut Eko, pasien Covid-19 yang bergejala ringan mengarah ke sedang akan dirawat di pusat isolasi.
Baca juga: 42 Persen Kematian akibat Covid-19 di Kulon Progo Berasal dari Pasien Isoman
Puskesmas akan merekomendasikan pasien yang dinilai layak masuk ke sana. Sementar aitu, pasien bergejala berat tetap diisolasi di rumah sakit.
Penerapan isolasi terpusat ini berlangsung di tengah pelaksanaan isolasi pasien bergejala ringan yang juga diterapkan di pedesaan. Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo melaporkan ada sekitar 150 shelter pedesaan dengan lebih dari 700 daya tampung. Baru 76 tempat tidur saja yang terpakai untuk isolasi.
Hingga Sabtu (7/8/2021), sebanyak 18.463 kasus positif Covid-19 tercatat di Kulon Progo. Rinciannya, 15.512 sembuh dan 343 pasien meninggal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.