Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksinasi Covid-19 di Provinsi Maluku Baru 14 Persen, Ambon Tertinggi, Maluku Tengah Terendah

Kompas.com - 08/08/2021, 16:06 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Vaksinasi Covid-19 di Provinsi Maluku masih sangat rendah. Sejauh ini pemberian vaksin bagi kelompok sasaran di Maluku baru mencapai 14 persen.

Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, dr Doni Rerung mengakui baru 14 persen warga yang divaksin dari target 1,4 juta orang.

“Baru 14 persen dan itu sangat rendah, apalagi mau masuk secara nasional itu rendah sekali,” kata Doni kepada Kompas.com via telepon seluler, Sabtu (7/8/2021).

Doni menjelaskan, sesuai data yang ada, dari 14 persen kelompok sasaran yang telah menerima vaksin, paling banyak dari Kota Ambon.

Sementara, daerah dengan tingkat vaksinasi paling rendah yakni Kabupaten Maluku Tengah.

Baca juga: Satgas Tuding Tim Kesehatan Maluku Asal Kerja hingga Sebabkan Capaian Vaksinasi Rendah

“Paling tinggi itu Kota Ambon karena sangat agresif. Kemudian Tual, Maluku Tenggara, Aru, Tanimbar itu sudah mulai bagus, dan yang paling rendah itu di Maluku Tengah,” ujarnya.

Dari data yang diterima Kompas.com, hingga saat ini dari target sasaran penerima vaksin sebanyak 1,4 juta, warga yang divaksin baru 175.00 jiwa untuk dosis pertama dan 75.000 orang untuk dosis kedua.

Dari data tersebut warga di Kota Ambon yang menerima vaksin pertama sebanyak 82.000 orang atau 30 persen dan dosis kedua lebih dari 30.000 jiwa atau 11 persen.

Adapun warga di Maluku Tengah yang baru mengikuti vaksinasi sekitar 15.000 orang, padahal target sasaran penerima vaksin di wilayah itu sebanyak 282.390 jiwa.

Doni mengaku heran dengan data tersebut. Menurutnya, Maluku Tengah merupakan wilayah yang memiliki vaksinator terbanyak di Maluku.

 

Namun, warga yang telah divaksin di daerah itu justru lebih sedikit dibanding kota dan kabupaten lain.

“Maluku Tengah paling rendah padahal jumlah vaksinator paling banyak di Maluku itu di Maluku Tengah dan lebih tinggi dari Ambon, warga yang vaksin paling rendah,” katanya.

Doni membandingkan sejumlah daerah di Maluku yang secara geografis sulit dijangkau, tetapi angka warga yang sudah divaksin jauh lebih tinggi.

Baca juga: Insentif Nakes di Maluku Tengah Telah Dibayar, Bupati: Semoga Merasa Merdeka di Bulan Kemerdekaan

“Coba lihat Aru dan Maluku Tenggara Barat sulitnya bagaimana tapi vaksinasi di sana jalan dengan baik. Jadi harus bisa mencontohi Ambon, di Ambon semuanya bergerak pimpinannya, tokoh agama, tokoh masyarakat semua bergerak,” ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua mengakui rendahnya vaksinasi di wilayah itu. Hal itu terjadi karena warga masih belum memiliki kesadaran mengikuti vaksinasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Regional
Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Regional
50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

Regional
Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Regional
Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Regional
Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Regional
Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Regional
26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

Regional
Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Regional
127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com