Untuk tabung oksigen kecil, harga semula Rp 30.000 menjadi Rp 50.000 per tabung. Sementara ukuran besar dari sebelumnya Rp 60.000 menjadi Rp 75.000 per tabung.
"Besar (tabung) biasanya 60.000 sekarang 75.000, naik," kata Yayan.
Kebutuhan oksigen meningkat
Pemilik CV Bayu Bangun Sakti (BBS Oxygen) Mac Suparta mengatakan, kebutuhan gas oksigen di NTB meningkat sejak pertengahan Juli 2021.
"Pertengahan bulan Juli sampai sekarang, mulai rame," kata Mac saat dikonfirmasi, Sabtu.
Hingga sekarang, permintaan oksigen di NTB melonjak 300-400 persen. Kebutuhan liquid oksigen meningkat dari 80 ton menjadi 300 ton per bulan.
Baca juga: Kisah Ketua RT di Surabaya yang Bekerja Keras Memutus Penyebaran Covid-19 di Wilayahnya...
"Dari 80 ton satu bulan, sekarang untuk liquid ya sekitar 300 ton per bulan. Kapasitas produksi 220 ton per bulan," kata Mac.
Untuk menghindari kerumunan warga, CV BBS mengatur jadwal operasional pengisian tabung oksigen.
"Ada jadwal, dari pagi sampai jam 14.00 Wita khusus melayani mereka yang di rumah sakit. Jadi di rumah sakit itukan lebih masif jadi amankan yang banyak dulu. Nah untuk perorangan jam 14.00 ke atas," terang Mac.
Kebutuhan oksigen untuk rumah sakit, didahulukan karena diperlukan untuk merawat banyak pasien termasuk pasien yang terpapar Covid-19.