TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Warga Desa Sodonghilir, Kecamatan Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya dihebohkan dengan temuan tiga buah mortir peninggalan zaman perang kemerdekaan.
Mortir yang sempat dikira botol itu tertanam di tebing pinggir rumah seorang warga, Sabtu (7/8/2021).
Petugas Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Brimob Polda Jawa Barat, langsung mengamankan tiga buah mortir tersebut.
Mortir pun akhirnya diledakan di Lapang Pangangonan, di wilayah kecamatan yang sama.
"Awalnya ditemukan tiga hari lalu oleh salah seorang warga bernama Yayan (41), pemilik rumah yang di pinggirnya ada mortir tersebut. Dia melihat seperti peluru moncong atas mortir dari tebing tanah pinggir rumahnya. Karena takut meledak akhirnya lapor polisi," jelas Heri Nurjaman, salah seorang punduh di Desa Sodonghilir kepada wartawan, Minggu (8/8/2021).
Baca juga: Kisah Tiara, Bocah yang Tersiram Minyak Mendidih, Tak Punya Biaya Berobat karena Ayah Sakit
Diduga lokasi bekas markas TNI
Heri menambahkan, mortir tersebut sempat dikira tak membahayakan dan hanya dibiarkan oleh warga setempat.
Namun, setelah benda tersebut semakin terlihat karena tanah di tebing itu berjatuhan, warga pun langsung melapor ke polisi supaya diamankan.
Sesuai informasi dari tokoh masyarakat setempat, lokasi temuan tiga mortir tersebut dulunya adalah markas TNI Batalyon 303 pada tahun 1949 lalu.
"Sesuai informasi memang dulunya di lokasi itu sempat dijadikan sebuah markas tentara yakni Batalyon 303 pada tahun 1949. Mungkin bisa jadi itu bekas amunisi para tentara itu tertinggal dan tertanam tanah," tambah Heri.
Baca juga: Kronologi Penyelam Temukan Besi Tua di Sungai Musi, Sempat Dibawa Pulang dan Gusar Saat Tahu Mortir