Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Eru, Meraup Omzet Rp 2 Juta Per Hari dari Bisnis Cetak Sertifikat Vaksin Seukuran KTP

Kompas.com - 08/08/2021, 10:31 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Pemerintah menetapkan sertifikat vaksin menjadi syarat untuk perjalanan.

Bahkan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan sempat menyebut, pemerintah sedang merencanakan secara bertahap menjadikan kartu vaksin sebagai syarat masyarakat untuk mengakses tempat umum.

Baca juga: Geliat Bisnis Cetak Sertifikat Vaksin Seukuran KTP, Beromzet Jutaan Rupiah Per Hari

 

Baca juga: Luhut: Jadi Nanti Kalian ke Restoran Tak Pakai Kartu Vaksin Ditolak, Belanja Juga Ditolak

 

Hal itu bagi sebagian orang ditangkap sebagai peluang untuk mendapatkan cuan.

Eru Rahman (25) salah satunya. Warga asal Kabupaten Lebak, Banten, ini membuka bisnis percetakan kartu vaksin seukuran KTP dengan omzet jutaan rupiah per hari.

Eru menceritakan, permintaan mencetak sertifikat vaksin ramai sejak dua pekan belakangan ini.

Dalam satu hari, ada ratusan sertifikat vaksin yang dicetak, baik sertifikat dosis pertama maupun kedua.

Sertifikat vaksin tersebut dicetak menjadi kartu dengan blangko seukuran KTP.

Satu kartu dipatok dengan biaya Rp 25.000 dengan lama proses satu hingga dua hari karena permintaan yang tinggi sehingga ada antrian cetak.

Dia menyebut ini merupakan peluang sekaligus berkah. Kata dia, sangat jarang usaha percetakannya menyentuh omzet jutaan perhari bahkan sebelum pandemi.

Tapi kini, berkat cetak sertifikat vaksin, omzet yang didapatkan bisa mencapai Rp 2 juta per hari.

"Omzet jutaan, satu kartu kan 25.000 rupiah, dikalikan saja ratusan kartu perhari," kata Eru kepada Kompas.com di Rangkasbitung, Rabu (4/8/2021).

Adapun promosi dilakukan dari mulut ke mulut. Selain itu, yang membuat usahanya ramai karena saat ini bisnis percetakan kartu vaksin masih sangat jarang.

"Sisanya tahu dari mulut ke mulut, kebanyakan pegawai pabrik yang cetak karena harus ditunjukkan untuk syarat bisa bekerja," kata dia.

Sertifikat vaksin asli

Eru mengaku benar-benar menyeleksi kartu vaksin yang akan dicetak. Dia akan memastikan bahwa sertifikat vaksin tersebut asli.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com