Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pedagang Disandera di Mobil dan Dimintai Tebusan Rp 5 Miliar, Lolos Saat Penculik Minum Kopi

Kompas.com - 08/08/2021, 10:26 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Seorang pedagang korban penyekapan berhasil melarikan diri dari para penculik, Rabu (4/8/2021).

Pedagang berinisial HH (38) tersebut disekap dan disiksa di dalam mobil oleh empat pelaku.

Dia meloloskan diri dengan memanfaatkan kelengahan para pelaku ketika sedang meminum kopi di Kecamatan Saradan, Madiun.

Kasat Reskrim Polres Madiun AKP Ryan Wira Raja Pratama mengatakan, saat itu mobil empat orang pelaku yang menculik dan menyekap HH memang tengah berhenti untuk beristirahat.

Para pelaku pun bergantian menunggu korban yang berada di dalam mobil agar HH tak melarikan diri.

Tetapi, empat pelaku kemudian lengah dan meminum kopi di salah satu warung.

Mereka lupa, posisi mesin kendaraan masih dalam kondisi hidup.

Korban yang semula duduk di belakang pun langsung menuju kursi kemudi dan langsung melajukan mobil tersebut.

Baca juga: Terungkap, Penculikan Pedagang asal Jakarta Bermula Saat Hendak Jual Fortuner, Pelaku Minta Tebusan Rp 5 Miliar

Dilaporkan warga ke polisi

Ilustrasi Polisi KOMPAS.com/NURWAHIDAH Ilustrasi Polisi

Peristiwa menegangkan terjadi usai HH berupaya meloloskan diri dari para penyekap.

Lantaran terburu-buru, mobil yang dikemudikan HH sempat menabrak mobil boks di daerah Pajaran.

Pelaku yang melihat korbannya kabur lalu mengejar dengan sepeda motor.

Pelaku bahkan sempat nekat menempel di sisi mobil untuk menghentikan korban.

“Mobil berjalan ada tersangka nempel. Ketika terjadi serempetan antara kendaraan korban dengan mobil boks, satu tersangka jatuh dan melepas diri,” ujar Raja.

Kegaduhan tersebut memicu rasa curiga masyarakat sekitar hingga mereka melapor ke Polsek Saradan.

Polisi lalu mengejar mobil yang dikemudikan korban hingga tertangkap di wilayah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

“Lantaran kejadian awalnya di Madiun, kasus itu diserahkan ke Polres Madiun untuk menanganinya,” kata Raja.

Baca juga: Anak Akidi Tio Disebut Punya Utang Bisnis Rp 2,3 Miliar pada Dokter, Menantu: Hoaks

 

Ilustrasi orang tak dikenalShutterstock Ilustrasi orang tak dikenal
Awal mula pedagang itu diculik

Raja menuturkan, penculikan tersebut bermula ketika HH yang merupakan seorang pedagang asal Jakarta hendak bertransaksi mobil.

Sistem transaksi akan dilakukan secara COD di wilayah Cibubur, Jakarta pada Minggu (1/8/2021).

Namun setibanya di lokasi, korban bertemu dengan empat pelaku.

Mereka berempat menculik dan menyekap korban di dalam mobil Fortuner berpelat nomor B 1540 BJR yang akan dijualnya.

Saat berada di dalam mobil, korban diikat dan dipukuli hingga babak belur.

Baca juga: Dikira Pelaku Tabrak Lari, Pedagang Asal Jakarta Ternyata Korban Penyanderaan, Pelaku Minta Tebusan Rp 5 Miliar

Beberapa bagian tubuh HH juga disayat menggunakan pisau.

“Korban sudah disekap para pelaku selama tiga hari di mobil. Korban dibawa dibawa keliling hingga dibawa lari ke Kabupaten Madiun,” kata Raja, kepada Kompas.com, Sabtu (7/8/2021).

Para penculik itu lalu meminta uang tebusan pada keluarga HH sebesar Rp 5 miliar.

Karena tidak memiliki uang sebesar itu, keluarga menawar menjadi Rp 50 juta dan disepakati oleh para pelaku.

Korban pun akhirnya berhasil meloloskan diri ketika empat pelaku meminum kopi di wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi | Editor : Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Regional
Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Regional
Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Regional
50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

Regional
Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Regional
Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Regional
Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Regional
Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com