Santoso mengatakan, masih ada di antara mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala namun tidak memahami bahayanya jika tetap menjalani isolasi di rumah.
Menurutnya, banyak warga yang tercatat menjalani isolasi mandiri di rumah tapi masih keluyuran dan berkumpul dengan tetangga.
Sebagian warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah itu, kata dia, tidak memahami bahayanya penularan Covid-19 ke tetangga dan keluarga mereka.
Mereka juga merasa tidak perlu menjalani isolasi di tempat khusus yang disediakan Satgas Covid-19.
Santoso berharap tokoh masyarakat dan agama bersedia turut membantu membujuk dan memberi pengertian mereka yang masih enggan mengikuti anjuran untuk menjalani isolasi di tempat khusus tersebut.
Baca juga: BNPB Siapkan Kapal untuk Tempat Isolasi Mandiri Terapung bagi Warga Sumbar
Kapasitas rumah isolasi
Menurutnya, hingga saat ini tempat isolasi terpusat di gedung asrama mahasiswa PGSD baru terisi sekitar 40 persen dari total kapasitas.
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kota Blitar, saat ini tempat isolasi terpusat di gedung asrama PGSD dihuni 69 warga dari total kapasitas tempat tidur sebanyak 132.
Sedangkan rumah isolasi di Gedung Poltekkes dihuni 48 warga dari total kapasitas tempat tidur sebanyak 122.
Satgas Covid-19 melaporkan 75 kasus baru Covid-19 di Kota Blitar pada Kamis (5/8/2021) sehingga akumulasi kasus menjadi 5.640.
Berdasarkan laporan yang sama, terdapat setidaknya 48 warga Kota Blitar yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala yang masih menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.