Siti pun masih akan berkonsultasi dengan kuasa hukum apakah nantinya ia kembali akan melaporkan Heriyanti atau tidak.
Sebab, ia masih mempertimbangkan soal waktu jika nantinya kasus ini telah masuk ke ranah hukum.
"Saya sedang mempertimbangkan positif negatifnya. Khawatir repotnya itu enggak kuat. Sedangkan saya super sibuk satu hari 24 jam itu kurang," ungkapnya.
Selain itu, Siti mengaku pada bulan kemarin ia sempat mengancam akan melaporkan Heriyanti ke polisi lantaran janjinya untuk mengembalikan uang bisnis mereka sebesar RP 2,3 miliar tak kunjung dipenuhi.
Baca juga: Pesan Kapolda untuk Donatur Usai Kisruh Sumbangan Rp 2 Triliun Akidi Tio: Jangan Ragu...
Akan tetapi, ketika ia hendak membuat laporan anak bungsu Akidi Tio itu mengaku bahwa uang warisan ayahnya di Singapura akan cair.
Bahkan, Heriyanti mengaku akan menyumbang Rp 2 triliun ke Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Eko Indra Heri untuk penanganan Covid-19.
"Ya syukurlah pikir saya (saat disebut uang di Singapura cair), sambil mikir banyak sekali Rp 2 triliun. Tapi enggak sangka kok begini akhirnya. Barangkali ada yang harus diperiksa kejiwaan dia," ungkapnya.
Siti pun tak menampik almarhum Akidi Tio adalah orang yang dihormati karena semasa hidupnya merupakan pengusaha besar.
Nama besar itu, menurut Siti, dimanfaatkan oleh Heriyanti untuk menjerat korban. Sebab, ia meyakini bahwa korban penipuan yang dilakukan oleh Heriyanti tak hanya dirinya seorang.
"Ayahnya pengusaha besar dulu, orang-orang China dulu kan banyak yang punya simpanan seabrek di luar negeri tapi karena sudah puluhan tahun enggak diurus yah kali menguap hilang tak tentu rimbanya. Ya untuk melacak dana itu nggak gampang sulit mengurus pencairan simpanan yang sudah puluhan tahun di negeri orang. Banknya aja sudah berubah nama," ungkapnya.
Baca juga: Soal Kisruh Sumbangan Rp 2 Triliun Akidi Tio, Kapolda: Warga Sumsel, Saya Minta Maaf