Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 di Riau Masih Tinggi, Jokowi Beri 4 Penekanan

Kompas.com - 07/08/2021, 21:29 WIB
Idon Tanjung,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Penyebaran virus corona atau Covid-19 di Provinsi Riau masih terus meluas.

Hal itu dibuktikan dengan penambahan kasus harian yang tinggi mencapai 2.000 lebih.

Kondisi ini mendapat perhatian dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Presiden memberikan empat penekanan pada saat rapat koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Riau via virtual di Gedung Daerah Riau di Kota Pekanbaru, Sabtu (7/8/2021).

Baca juga: Sumarmi, Nenek Penjual Ubi yang Tertipu Uang Palsu Rp 100.000, Tidak Terlihat Berjualan

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliana Nazir, saat diwawancarai Kompas.com usai rapat.

"Kami tadi sudah rapat koordinasi bersama Pak Presiden yang dipimpin Pak Gubernur Riau (Syamsuar) dan diikuti pejabat Forkopimda Riau. Pak Presiden memberikan empat arahan pada rapat tadi," ujar Mimi.

Dia menuturkan, arahan pertama Presiden meminta Satgas Penanganan Covid-19 Riau menurunkan mobilitas warga, terutama di Kota Pekanbaru.

Sebab, meski ditetapkan PPKM level 4, mobilitas warga masih tinggi dan menjadi salah satu penyebab kasus positif melonjak.

"Pak Presiden memberikan penekanan agar dalam dua minggu ini mobilitas warga harus diturunkan. Hal ini supaya angka transmisi penularan virus itu menjadi rendah," sebut Mimi.

Kedua, lanjut dia, bagaimana meningkatkan dan mempercepat pelaksanaan testing dan tracing.

 

"Kasus positif yang meningkat saat ini, itu karena kami memperbanyak dan mempercepat testing dan tracing. Dalam sehari kemarin, spesimen yang diperiksa mencapai 7.730," kata Mimi.

Ketiga, mengisolasi pasien Covid-19 ke tempat terpusat.

Misalnya, pasien tidak memungkinkan isolasi mandiri di rumah, sehingga dibawa ke tempat yang disediakan pemerintah.

Keempat, bagaimana akselerasi atau percepatan vaksinasi untuk masyarakat.

Baca juga: Positif Covid-19, Perawat RSUD dan Bayi yang Baru Dilahirkan Meninggal Dunia

Mimi mengatakan, sejauh ini sudah hampir 1,5 juta jiwa yang disuntik vaksin pertama dan kedua di Bumi Lancang Kuning.

"Vaksinasi pertama itu ada 850.000 lebih, dan vaksin kedua 500.000 lebih," sebut Mimi.

Mimi menyatakan, meningkatnya kasus positif Covid-19 di Riau, akibat masih banyak yang mengabaikan protokol kesehatan.

Dia menilai, warga masih banyak yang tak pakai masker, tak menjaga jarak dan masih nekat berkerumun.

"Kami melihat sejauh ini mobilitas warga masih tinggi. Ini harus diturunkan. Masih banyak yang tak pakai masker, tak jaga jarak dan masih saja berkerumun. Ini yang jadi penyebaran Covid-19 terus tinggi. Oleh karena itu, kami harus bersama-sama memutus penularan dengan cara disiplin protokol kesehatan," ujar Mimi.

Untuk diketahui, per Jumat (6/8/2021), total kasus positif Covid-19 di Riau mencapai 105.125 orang.

Rinciannya, isolasi mandiri 13.416 orang, rawat di rumah sakit 1.374 orang, sembuh 87.486 orang dan 2.849 meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com