Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Suwaji, Mantan Petinju yang Sukses Jualan Tikus Putih di Kota Malang

Kompas.com - 07/08/2021, 17:31 WIB
Robertus Belarminus

Editor

 

Mudah berkembang biak

Ia menyebut, tikus adalah hewan yang mudah berkembang biak, dengan tingkat kematian kecil.

Perawatan tikus juga mudah. Makan cukup diberikan yang berkualitas agar bisa berkembang biak.

Harga tikus mulai Rp 2000-75.000 per ekor. Tikus yang mahal biasanya karena harus memenuhi syarat tertentu untuk riset.

Ada tiga jenis tikus yang dikembangkan yaitu mencit, tikus putih dan tikus rumah.

Tikus rumah, kata dia, biasanya diminati dokter spesialis.

Baca juga: Cerita 2 Pelajar di Malang Jadi Relawan Covid-19, Berawal dari Rasa Prihatin Kasus Corona Meningkat

Jenis mencit biasanya untuk riset mahasiswa Farmasi, sementara mahasiswa kedokteran biasanya memakai tikus biasa.

Dalam peternakannya, ia menunjukkan banyak bekas alat-alat buat riset dan obat-obatan yang ditinggal di sana.

Sebab, ada juga yang melakukan riset di kandangnya.

Karena kini jumlah tikusnya berkurang, kandang-kandang banyak yang kosong.

"Dulu ya penuh," tutur dia.

Saat tikus hamil, Suwaji akan memindahkan ke kandang tersendiri.

Usia produktif tikus adalah 4-5 bulan. Saat berkembang biak pertama biasanya bisa mencapai 5-7 anak.

Berikutnya, anaknya bisa mencapai 15 anak. Tapi, saat sudah di atas enam kali, jumlah anak turun.

Budidaya tikus bukan tanpa tantangan. Ia pernah tidak disukai lingkungan karena memelihara tikus hingga pernah bingung ketika tikus yang dibudidayakan tidak laku.

"Kalau pelihara kelinci, enggak laku bisa diberikan ke tetangga atau jadi sate. Kalau tikus?" kata dia.

Tapi dengan adanya riset-riset, segala jenis tikus selalu ada peminatnya.

---------------------

Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Suwaji, Mantan Petinju yang Sukses Jadi Penjual Tikus Putih di Kota Malang. (SURYAMALANG.COM/SYLVIANITA WIDYAWATI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Regional
Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Regional
Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com