Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantu Warga Terdampak Covid-19, Apoteker Ini Berikan Konsultasi Gratis via Instagram bijakobat.id

Kompas.com - 07/08/2021, 16:29 WIB
Reni Susanti,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com - Untuk membantu masyarakat, terutama yang terdampak Covid-19, Apoteker David Wijaya memberikan konsultasi atau konseling obat gratis.

Siapapun bisa berkonsultasi melalui akun Instagram bijakobat.id.

"Ada 30 apoteker yang nanti menjawab pertanyaan masyarakat," ujar Founder Bijakobat.id ini saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (7/8/2021).

Hingga kini, ada ratusan pesan langsung (direct message) yang masuk ke Instagram tersebut. Rata-rata mereka berkonsultasi mengenai Covid-19.

Baca juga: Dikira Pelaku Tabrak Lari, Pedagang Asal Jakarta Ternyata Korban Penyanderaan, Pelaku Minta Tebusan Rp 5 Miliar

Misalnya, info tentang isolasi mandiri (isoman), pertanyaan mengenai obat tertentu, aturan pemakaian obat, atau pertanyaan non Covid-19.

Selain itu, pihaknya berupaya menangkal berbagai hoaks yang beredar. Ia mencoba meluruskan dengan memberikan penjelasan detail tentang sesuatu.

Sebab, jangan sampai isu-isu hoaks itu membuat masyarakat menjadi insecure. Itu pula alasan ia mengakat tema-tema psikologi, seperti melawan overthinking.

Dengan menghadirkan psikolog, setidaknya masyarakat ada teman cerita untuk mengkonsultasikan sesuatu.

Bagi masyarakat yang ingin berkonsultasi, tinggal mengakses akun Instagram Bijakobat.id. Jika ingin mendapatkan respons cepat, berkonsultasilah di jam kerja.

"Biasanya kalau konsultasi bayar, kami gratis," ungkap Co-founder Youth Ranger Indonesia ini. 

Kesalahan penggunaan obat

David menceritakan awal mula dirinya ingin membuat bijakobat.id ini.

Setelah lulus dari SMA BPK Penabur Cirebon ia diterima di Institut Teknologi Bandung (ITB) lewat jalur undangan.

Ia pun mendapat beasiswa dari pemerintah. Hal itu memicu dirinya berkontribusi untuk Indonesia.

 

Salah satu caranya membangun berbagai platform di bidang pendidikan, kesehatan, dan keuangan.

"Saya percaya pendidikan akan memutuskan rantai kemiskinan," kata influencer ini.

Di bidang kesehatan, ia fokus di sektor farmasi. Sebab, persoalan obat ini penting.

Mulai dari penggunaan obat hingga penyimpanan.

Contoh sederhananya antibiotik yang harus diminum habis.

Banyak orang yang tidak peduli hal itu. Seperti diberi anti biotik untuk 5 hari, hanya dimakan 2 hari karena merasa membaik.

Baca juga: Video Dangdutan Anak Kades di Malang Viral, Sudah Ditangani Polisi

Padahal, bakteri di dalam tubuhnya belum hilang. Hal ini berbahaya dan berpotensi membuat orang tersebut resisten antibiotik.

Begitupun dengan para penderita hipertensi ataupun diabetes yang tidak rutin mengonsumsi obat. Mereka akan mengonsumsinya ketika penyakitnya kambuh.

Padahal, obat tersebut penting untuk menjaga kestabilan.

Persoalan lainnya, ada pasien yang takut berkonsultasi dengan dokter ketika ia tidak patuh meminum obat. Di sinilah peran apoteker.

Pria kelahiran Cirebon 23 Januari 1996 ini berharap platform yang dibuatnya bisa membantu sebagai salah satu solusi pandemi Covid-19.

"Jangan ragu untuk bertanya dan berkonsultasi," tutup Associate Product Manager salah satu perusahaan Farmasi ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com