KOMPAS.com - Indonesia merupakan negara yang kaya akan rempah rempah dan segala jenis makanan. Bahkan, ada beberapa kuliner Indonesia termasuk warisan budaya dunia UNESCO.
Berikut empat makanan Indonesia yang diakui dunia, dikutip dari Indonesiabaik.id:
Rendang adalah makanan terlezat di dunia yang berada di peringkat pertama.
Rendang biasanya terbuat dari daging dan dimasak dengan santan sampai kuahnya kering dan tak pernah absen dari acara adat yang digelar oleh masyarakat Minang.
Proses membuat rendang tradisional membutuhkan waktu yang sangat lama, lebih kurang 24 jam. Orang Minang dapat dengan mudah membedakan mana gulai, kalio, dan rendang yang dibedakan dari lama waktu memasak.
Istilah rendang atau dalam pelafalan orang Minang yakni randang berasal dari kata marandang yang berarti secara lambat.
Dalam bahasa Minangkabau, marandang berarti memasak sesuatu berbahan santan dengan proses yang lambat (api kecil) hingga mengering.
Baca juga: Sejarah Rendang dan Hubungannya dengan Bangsa Portugis
Di Indonesia, terdapat beberapa jenis nasi goreng, seperti nasi goreng jawa, nasi goreng ikan asin, nasi goreng kambing, nasi goreng petai, dan nasi goreng dengan variasi lainnya.
Ternyata, nasi goreng di Indonesia sudah ada sejak abad ke-10 dan dipengaruhi oleh budaya Tionghoa yang dibawa orang China saat bermigrasi ke Indonesia.
Nasi yang sudah dingin akan digoreng kembali dengan bumbu-bumbu sederhana sehingga jadilah nasi goreng dan makanan yang hangat kembali.
Di Indonesia, nasi goreng mengalami perkembangan dalam segi rasa, bumbu, dan isi disesuaikan dengan bumbu serta bahan di setiap daerah.
Baca juga: Sejarah Nasi Goreng, Menu Sahur Saat Penyusunan Naskah Proklamasi
Lumpia merupakan makanan yang di dalamnya berisi berbagai varian seperti sayur-sayuran dan juga bisa ditambahkan daging, kerap mirip seperti risol.
Di Semarang, salah satu lumpia tertua adalah Loenpia Semarang Gang Lombok Nomor 11 yang dikelola oleh generasi keempat.
Untuk menjaga keasliannya, cara membuatnya masih tradisional dan hanya menyediakan dua jenis, yakni lumpia ayam dan udang.
Salah satu keunggulan lumpia ini selain ukurannya yang besar dengan tekstur isi yang padat, tak ada aroma amis dari rebung atau bambu muda yang digunakan isiannya.
Baca juga: Ini Dia Lumpia Tertua di Semarang...
Menurut peneliti pusat studi pangan dan gizi Universitas Gadjah Mada, Murdijati Gardjito, tempe asli diciptakan oleh nenek moyang bangsa Indonesia tanpa pengaruh dari negara lain.
Dalam naskah Jawa Kuno, tepatnya di Serat Centhini yang dibuat pada abad ke-19, tempe diceritakan dalam lebih kurang di lima jilid dari total 12 jilid Serat Centhini.
Dalam Serat Centhini tercantum naskah yang menceritakan sambal tempe, tempe goreng, dan tempe bacem.
Ada juga cerita tempe mentah yang dikisahkan disantap bersama kecambah dan sambal yang dibuat dari parutan kelapa.
Dalam Serat Centhini juga tercantum bahwa selain sebagai makanan sehari-hari, tempe juga berguna sebagai makanan yang disuguhkan untuk hajatan.
Baca juga: Jadi Makanan Favorit Presiden Soekarno, Ini 7 Jenis Tempe di Indonesia
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.