Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Bupati Sumedang soal Sistem Ganjil Genap Saat PPKM: Lebih Humanis, PKL Masih Bisa Dagang

Kompas.com - 07/08/2021, 11:27 WIB
Aam Aminullah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Sistem ganjil genap di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat dianggap lebih humanis saat daerah ini menerapkan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga 9 Agustus 2021.

Hal itu disampaikan Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir. Ia mengatakan, sistem ganjil genap yang mulai diberlakukan sejak PPKM Level 4 tahap 1, terbukti efektif membatasi mobilitas warga.

Baca juga: Sumedang Perpanjang PPKM Level 4, Tak Ada Penyekatan, tapi Ganjil Genap Tetap Dijalankan

Selain itu, sistem ganjil genap lebih humanis karena tetap memberikan kesempatan kepada warga untuk beraktivitas di tengah PPKM level 4.

"Dengan diberlakukannya sistem ganjil genap di wilayah jalur jalan protokol Sumedang kota, maka penyekatan total sudah tidak diberlakukan lagi. Kami berharap, kebijakan ini dapat memberikan kesempatan kepada warga untuk tetap beraktivitas meski dibatasi PPKM," ujar Dony melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Sabtu (7/8/2021).

Baca juga: Kabupaten Garut Berlakukan Sistem Ganjil Genap saat PPKM Level 4, Ini Aturannya

Dony menuturkan, sistem ganjil genap yang diterapkan di Sumedang ini bukan bertujuan untuk mengurai kemacetan.

"Karena kita bukan kota besar. Tetapi kebijakan ini kami ambil dalam rangka PPKM, yang bertujuan mengurangi kerumunan, tetapi tetap memberikan kesempatan kepada warga untuk beraktivitas," tutur Dony.Baca juga: PPKM Level 3 Kota Tasikmalaya, Sistem Ganjil Genap Berlaku, Penyekatan Jalan Tetap Dibuka

Dony menyebutkan, ketika masih diberlakukan penutupan jalan melalui penyekatan total, angkutan umum, ojek online, hingga pedagang kaki lima sekali tidak bisa masuk ke jalur jalan protokol Sumedang kota. Sehingga usaha mereka terganggu.

"Tapi dengan sistem ganjil genap ini, para pengemudi angkutan, ojek hingga pedagang kaki lima tetap bisa mendapatkan pendapatan karena diperbolehkan masuk ke jalan-jalan di kota. Ini yang kami harapkan," sebut Dony.

 

Dony mengatakan, dengan efektivitasnya menekan mobilitas warga selama PPKM, maka sistem ganjil genap ini akan menjadi strategi jangka panjang penanganan Covid-19 di Kabupaten Sumedang.

"Sistem ganjil genap ini merupakan ikhtiar pemerintah dalam menangani Covid-19, dengan membatasi kegiatan warga melalui cara yang lebih humanis," ujar Dony.

Dony menambahkan, PPKM terbukti efektif menurunkan kasus terkonfirmasi aktif, keterisian rumah sakit (BOR), jumlah pasien yang meninggal, dan meningkatkan jumlah pasien sembuh.

"Catatan per hari Jumat kemarin, BOR turun dari hari sebelumnya. Semula 63,42 persen menjadi 60,60 persen, positivity rate juga kembali turun. Pengujian sebelumnya di angka 29,33 persen dan pengujian terakhir di angka 21,27 persen," kata Dony. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita di Wonogiri, Korban Dibakar dan Dikubur di Pekarangan

Kronologi Pembunuhan Wanita di Wonogiri, Korban Dibakar dan Dikubur di Pekarangan

Regional
Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD

Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Dikabarkan Tenggelam di Laut, Aparat Desa Ternyata Pergi Jauhi Rekannya

Dikabarkan Tenggelam di Laut, Aparat Desa Ternyata Pergi Jauhi Rekannya

Regional
Perjuangan Sisilia Unut Sudah 30 Tahun Memikul Derita Sakit Gondok Seukuran Bola Plastik, Butuh Biaya Operasi

Perjuangan Sisilia Unut Sudah 30 Tahun Memikul Derita Sakit Gondok Seukuran Bola Plastik, Butuh Biaya Operasi

Regional
Pengakuan Pembunuh Karyawan Toko di Sukoharjo, Incar THR Korban Senilai Rp 5 Juta untuk Bayar Utang

Pengakuan Pembunuh Karyawan Toko di Sukoharjo, Incar THR Korban Senilai Rp 5 Juta untuk Bayar Utang

Regional
Digaji Rp 2,2 Juta, Bawaslu Pangkalpinang Cari 21 Anggota Panwascam

Digaji Rp 2,2 Juta, Bawaslu Pangkalpinang Cari 21 Anggota Panwascam

Regional
Harga Naik, Peminat Perhiasan Emas Muda di Kota Malang Meningkat

Harga Naik, Peminat Perhiasan Emas Muda di Kota Malang Meningkat

Regional
Mobil Dinas Terekam Isi BBM Bersubsidi, Begini Penjelasan Pemprov Jateng

Mobil Dinas Terekam Isi BBM Bersubsidi, Begini Penjelasan Pemprov Jateng

Regional
Sempat Kosong, Stok Vaksin Antirabies di Sikka Sudah Tersedia

Sempat Kosong, Stok Vaksin Antirabies di Sikka Sudah Tersedia

Regional
Satreskrim Polres Merauke Tangkap Para Pelaku Jambret yang Beraksi di 6 Titik Berbeda

Satreskrim Polres Merauke Tangkap Para Pelaku Jambret yang Beraksi di 6 Titik Berbeda

Regional
Calon Bupati Independen di Aceh Utara Wajib Kantongi 18.827 Dukungan

Calon Bupati Independen di Aceh Utara Wajib Kantongi 18.827 Dukungan

Regional
Sudah Punya Tokoh Potensial, Partai Demokrat Belum Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang

Sudah Punya Tokoh Potensial, Partai Demokrat Belum Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang

Regional
Pergi ke Sawah, Pencari Rumput di Lampung Tewas Tersambar Petir

Pergi ke Sawah, Pencari Rumput di Lampung Tewas Tersambar Petir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com