Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Habis, Vaksinasi Pelajar di Kota Tegal Dihentikan Sementara

Kompas.com - 07/08/2021, 05:15 WIB
Tresno Setiadi,
Khairina

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Karena stok vaksin habis, gelaran vaksinasi yang menyasar pelajar bergiliran di setiap sekolah negeri di Kota Tegal, Jawa Tengah, akhirnya dihentikan sementara, Jumat (6/8/2021).

Vaksinasi di sejumlah SMP negeri di Kota Tegal yang seharusnya digelar Jumat (6/8/2021) harus ditunda pelaksanaannya sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Kepala SMP 7 Ries Murdiani, mengatakan, persiapan untuk melaksanakan vaksinasi bagi ratusan siswanya sudah siap 100 persen.

"Persiapan sudah 100 persen. Dimulai dari jumlah siswa yang akan divaksin, ruang, tenaga, kemudian konsumsi dan lainnya alhamdulillah sudah siap 100 persen," kata Ries kepada wartawan, Jumat.

Baca juga: Pesisir Semarang Disebut Bisa Tenggelam 50 Tahun Lagi, Ini Penjelasan Guru Besar Undip
Hingga akhirnya, Kamis (5/8/2021) sore, pihaknya mendapat pemberitahuan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) bahwa vaksinasi ditunda.

"Namun Kamis sore dapat kabar dari Dinas Pendidikan bahwa gelaran vaksin ditunda, karena ketersediaan vaksin sudah habis sejak kemarin sore," kata Ries.

"Ada beberapa SMP lain yang jadwalnya sama hari ini ternyata juga tidak bisa melaksanakan sesuai dengan jadwal yang direncanakan," sambungnya.

Meski mengaku bisa memahami kondisi tersebut, namun Ries sempat menyatakan kekecewaannya.

"Jujur saja kami kecewa, tapi bagaimana lagi kondisinya seperti ini. Sehingga kami berharap bisa segera teratasi dan vaksinasi bisa segera teralisasi," kata Ries.

Menurutnya, para orangtua siswa sudah menginginkan adanya pembelajaran normal.

SMP 7 sendiri sebelumnya telah disiapkan menjadi salah satu pilot project pembelajaran tatap muka (PTM).

Dengan percepatan vaksinasi, diharapkan timbul kekebalan kelompok sehingga PTM nantinya bisa dilaksanakan dengan aman dan nyaman.

"Ada keinginan orangtua siswa agar anaknya bisa pembelajaran normal seperti dulu. Harapannya bisa segera terealisasi dengan cara mempercepat vaksinasi. Itu saja harapan kami tidak terlalu muluk-muluk. Harapannya ada gerakan cepat," pungkas Ries.

Baca juga: Waktu Pendaftaran Sudah Diperpanjang, 3 Formasi CASN Temanggung Tetap Tak Ada Pelamar

Terpisah Kepala Dinas Kesehatan dr. Sri Prima Indraswari menyebut pemberian vaksin untuk siswa terpaksa ditunda lantaran stok vaksin Sinovac habis.

Pasalnya, vaksin sinovac memang disiapkan bagi usia 12-17 tahun termasuk pelajar.

"Memang ditunda karena stok vaksin sinovac lagi kosong. Tetapi untuk vaksinasi di gerai yang lain tetap jalan dengan vaksin astrazeneca," pungkas Prima.

Sebelumnya, Kepala Disdikbud Kota Tegal, Ismail Fahmi menyebut vaksinasi di sekolah secara bergiliran dilaksanakan sejak 29 Juli lalu yang menyasar pelajar di SMP dan SMA negeri.

Syaratnya, membawa KTP bagi pelajar berusia 17 tahun, dan membawa Kartu Keluarga (KK) bagi siswa yang berusia di bawah 17 tahun.

Sedangkan untuk SD masih proses pendataan, khususnya bagi siswa yang berusia 12 tahun ke atas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com