BLITAR, KOMPAS.com - Wali Kota Blitar Santoso menyebut jumlah warga yang bersedia untuk divaksin Covid-19 lebih banyak dibandingkan stok vaksin di wilayahnya.
Santoso berharap pasokan vaksin Covid-19 untuk Kota Blitar bisa disalurkan tepat waktu. Sehingga, percepatan vaksinasi tidak tersendat.
"Selama ini antara warga yang bersedia divaksin dengan jumlah dosis vaksin yang ada selalu tidak seimbang, lebih banyak yang mau divaksin," ujar Santoso usai memimpin evaluasi mingguan pelaksanaan PPKM Level 4 di ruang kerjanya, Jumat (6/8/2021).
Merujuk pernyataan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Santoso mengatakan saat ini terjadi kekurangan pasokan vaksin di Jawa Timur sebanyak 4,2 juta dosis.
Konsekuensinya, ujar Santoso, daerah-daerah di Jawa Timur termasuk Kota Blitar juga kekurangan vaksin di tengah gencarnya upaya percepatan vaksinasi Covid-19.
Namun, Santoso memaklumi situasi serupa juga dihadapi hampir semua daerah di Indonesia.
Baca juga: 230 Vial Vaksin Moderna Tiba, Nakes di Kabupaten Blitar Mulai Disuntik Dosis Ketiga
Meski, ujarnya, keberhasilan target percepatan vaksinasi sangat bergantung pada kelancaran pasokan vaksin yang diterima pemerintah daerah.
"Ini saya lihat hampir semua daerah mengalami kondisi yang sama. Masyarakat semangat tapi vaksinnya, pasokannya, kurang sehingga ya kita harus bersabar," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan M Muchlis mengatakan, persoalan yang dihadapi dalam percepatan vaksinasi di daerah adalah tidak lancarnya pasokan vaksin dari tingkat provinsi atau pusat.
"Lebih tepatnya yang menjadi kendala itu kedatangan vaksin itu tidak menentu," ujar Muchlis saat ditemui Kompas.com.
Padahal, lanjutnya, dinas kesehatan berusaha membuat jadwal vaksinasi sesuai dengan target percepatan di lapangan.
"Tapi dalam pelaksanaannya tiba-tiba kedatangan vaksin terhenti dan tidak ada pola atau kepastian. Datangnya mendadak, dan berhenti juga mendadak," ujarnya.