BATAM, KOMPAS.com – Para penyewa tenant di Diamond City (DC) Mall, Batam meminta agar Pemko Batam melakukan revisi aturan PPKM Level 4, dan memperbolehkan mall kembali beroperasional.
Salah satunya adalah penyewa kios pakaian muslim, Yuli mengaku bahwa perpanjangan PPKM saat ini, semakin menyiksa usahanya.
Mulai tutup total sejak 12 Juli lalu, Yuli juga mengaku bahwa masih membayar biaya per bulan.
"Pemberlakuan PPKM ini sangat menyiksa kami. Kami minta pemerintah leraikan masalah ini. Kami bukan mencari kaya tapi kami ingin mencari nafkah," kata Yuli melalui telepon, Jumat (6/8/2021).
Baca juga: Garut PPKM Level 4, Tidak Ada Penyekatan Jalan
Gadaikan rumah
Mengenai biaya yang dimaksud, pihak pengelola dikatakannya, masih memberlakukan biaya service, seperti kebersihan dan keamanan.
"Tutup kami tidak membayar, hanya service chargenya saja yang harus kami bayar," terang Yuli.
Tidak hanya itu, saat ini mengenai penggajian karyawan, Yuli mengaku hingga menggadaikan rumah.
"Kami sama-sama menjaga. Hal ini jangan berlarut agar kami bisa mencari nafkah," ujar Yuli.
Baca juga: Ketua Harian Asosiasi Kafe dan Restoran Jabar Diduga Coba Bunuh Diri, Kirim Rekaman Singgung PPKM
Sektor lain dibuka kenapa mal tutup?
Senada diungkapkan Riska, penyewa tenant DC Mall lainnya ini juga mengeluhkan hal yang sama.
Saat ini, ia mengaku sudah kehabisan pilihan guna membayarkan gaji para karyawannya, dengan nilai sebesar Rp 1,5 juta per bulan.
"Anak-anak yang kami pekerjakan sekarang kondisinya lagi sangat mengerikan. Kami tak bisa membiayai mereka. Padahal anak kos. Harusnya pemerintah bisa melihat cluster terbanyak itu bukan dari Mal. Kami masuk saja dicek secara ketat," kata Riska saat dihubungi.
Ia juga menyesalkan sektor lain sudah dibuka sementara Mal masih ditutup, ia berharap Pemkot Batam harus jeli sektor mana yang terbanyak.
Baca juga: PPKM Level 4 di Batam Diperpanjang, Ini Aturannya
Terpaksa gadaikan rumah dan mobil
"Kenapa yang ditutup mal? Kami tak ada kepastian. Sampai tanggal 9 kalau masih berlanjut pakai apa kami biayai keluarga kami? Karyawan lagi gimana?" kata Riska.
"Kami sudah gadai mobil dan rumah. Kami tak persoalankan beli atau tidak. Yang penting aspirasi kami sampaikan."
"Tanah Abang sudah buka. Kami belum, padahal di sana banyak penyebaran Covid-19. Besar harapan kami bapak bisa bawa ke pemerintah keluh kesah kami ini," pungkas Riska.