Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Probolinggo Sayangkan Kunker DPRD, Ini Alasan Tiga Ketua Komisi

Kompas.com - 06/08/2021, 18:08 WIB
Ahmad Faisol,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

"Kami melihat Pemkot Probolinggo gagal dalam merencanakan anggaran. Salah satu indikatornya, menjadi catatan gubernur pada Review LKPJ Wali Kota 2020 yang baru turun kemarin menyebutkan Pemkot gagal dalam merencanakan anggaran," kata Sibro.

Menurut Sibro, di Kabupaten Jombang silpa anggaran tahun 2020 tidak lebih dari Rp 50 miliar dengan pagu anggaran Rp 2 triliun. Sementara Kota Probolinggo yang hanya Rp 1 triliun, Silpanya Rp 230 miliar.

"Ini yang menjadi alasan mengapa kami harus ke Kabupaten Jombang," ujar Sibro.

Sibro menguraikan, kegagalan pada tahun 2020 ini tidak boleh terulang lagi. Apalagi, Pemkot kali ini, tengah fokus refocusing anggaran.

"Sebenarnya kondisi PPKM ini dilema, jika bukan karena tanggung jawab dan untuk kepentingan rakyat, maka kami lebih memilih di rumah. Karena risiko ini terlalu besar. Tapi sejak awal, semoga kami tidak terpapar corona, kami tetap memperhatikan protokol kesehatan, dan prosedur prokes," tukas Sibro.

Komisi II berangkat kunker ke Jombang Rabu (4/8/2021) malam hingga Kamis (5/8/2021).

Adapun Ketua Komisi III Agus Riyanto menyebut, pihaknya melakukan kunker ke Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

"Kami sudah merencanakan kunker itu sejak 2 minggu yang lalu. Saat itu PPKM ditetapkan sampai tanggal 2 Agustus, jadi kami berangkat pada hari itu dan tanggal 3 Agustus Kunker dilaksanakan. Ternyata, PPKM Darurat Level 4 ini masih diperpanjang," terang Agus.

Agus menegaskan, kunker itu dilakukan untuk penanganan Covid-19. Pihaknya berangkat bersama tujuh anggota lainnya disertai 2 pendamping.

Baca juga: Ditolak 3 Rumah Sakit, Pasien Batuk dan Demam Ini Meninggal di Jalan

Pihaknya berangkat tanpa swab karena 2 kabupaten itu tidak memintanya.

Agus menyebut, di Kota Probolinggo, kebanyakan warga yang isoman mendapatkan perhatian dari partai, donatur dan perorangan.

Sedangkan di dua kabupaten itu, warga yang isoman mendapatkan perhatian dari pemerintah.

"Pemda dan DPRD di Sragen dan Karanganyar bersanding bersama untuk membantu masyarakat yang melakukan isoman. Harapannya, hal serupa juga bisa diterapkan di kota kita sendiri, Kota Probolinggo," ujar Agus.

Ketua DPRD Abdul Mujib belum bisa dimintai keterangan. Dihubungi melalui panggilan telepon dan pesan singkat, Mujib tidak menjawab.

Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin meminta anggaran perjalan dinas (perdin) DPRD Kota Probolinggo di-refocusing sebesar Rp 3,8 miliar.

Saat ini, anggaran perjalanan dinas DPRD Kota Probolinggo sekitar Rp 5,6 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com