Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi, Sekadar Beli Kacang Goreng Pun Bayar Non-tunai...

Kompas.com - 06/08/2021, 11:13 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com- Kondisi pandemi mendorong masyarakat melakukan pembayaran non-tunai dalam transaksi keuangannya.

Meskipun, transaksi tersebut untuk hal yang nilainya cukup kecil bahkan receh.

Contohnya, membeli secangkir kopi Rp 5.000 atau sebungkus kacang goreng yang nilainya seharga Rp 1.000.

Setidaknya pemandangan itu nampak pada warung kopi "Maspu Etan" di Jl.Sunan Ampel Gang 1, Kota Kediri, Jawa Timur.

Warung yang berada di bawah pepohonan bambu tersebut selain menyediakan pembayaran tunai, memang juga melayani pembayaran digital dengan menggunakan metode QR code Indonesian Standard (QRIS).

Baca juga: 2 Kali Tes PCR, Pasien yang Meninggal Itu Positif Covid-19, tapi Mereka Tidak Percaya

Bayar kacang Rp 1.000 dengan transaksi non-tunai

Dengan metode yang diluncurkan oleh Bank Indonesia, setiap pelanggan hanya perlu menyecan barcode untuk membayar.

Metode itu dilakukan dengan ponsel pintar yang telah memiliki aplikasi pembayaran digital maupun mobile banking.

Pemilik warkop Maspu Etan, Puguh Asmani, mengatakan, selama pandemi ini banyak pelanggan warungnya menggunakan pembayaran non-tunai.

"Beli teh anget Rp 3.000 atau kacang Rp 1.000, ya, cuman nempelin HP ke barcode QRIS," ujar Puguh, Kamis (5/8/2021).

Meski nilai akumulasi transaksi pembayaran tunai lebih tinggi, namun pembayaran non tunai itu juga cukup lumayan. Jumlahnya mencapai Rp 1 jutaan.

Bagi pedagang, pembayaran non-tunai juga dirasa lebih banyak manfaatnya. Mereka tidak dipusingkan dengan uang kembalian dan uang hasil transaksi bisa langsung masuk tabungan.

"Kalau sudah masuk rekening, kan, enggak gampang habis kayak pas megang uang langsung. Sehingga otomatis masuk tabungan. Belanja kebutuhan memaksimalkan dari hasil transaksi tunai," ungkapnya.

Baca juga: Beli Tiket Penyeberangan di Batam dan Balikpapan Bisa Non-tunai

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Regional
Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Regional
50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

Regional
Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Regional
Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Regional
Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Regional
Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Regional
26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

Regional
Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Regional
127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

Regional
Kisah Jumadi, Mudik Jalan Kaki 4 Hari 4 Malam dari Jambi ke Lubuk Linggau karena Upah Kerja Tak Dibayar

Kisah Jumadi, Mudik Jalan Kaki 4 Hari 4 Malam dari Jambi ke Lubuk Linggau karena Upah Kerja Tak Dibayar

Regional
Gagalkan Aksi Pencurian hingga Terjungkal, Karyawan Alfamart di Semarang Naik Jabatan

Gagalkan Aksi Pencurian hingga Terjungkal, Karyawan Alfamart di Semarang Naik Jabatan

Regional
Pimpin Apel Usai Cuti Lebaran, Pj Gubernur Sumut: Kehadiran ASN Pemprov Sumut 99,49 Persen

Pimpin Apel Usai Cuti Lebaran, Pj Gubernur Sumut: Kehadiran ASN Pemprov Sumut 99,49 Persen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com