Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, rangkaian Gempa Lombok berawal dari gempa bumi magnitudo 6,4 yang terjadi pada 29 Juli 2018.
Sampai tanggal 5 Agustus 2018, BMKG mencatat sedikitnya ada 585 gempa susulan hingga pukul 07.00.
Pukul 18.46 WIB, gempa bumi magnitudo 6,9 pada kedalaman hiposenter 34 km kembali menghantam Lombok bagian utara. Secara kekuatan, gempa kedua ini lebih besar dari gempa yang pertama.
Baca juga: Masa Transisi Pasca Gempa Lombok Diperpanjang hingga Maret 2020, Ini Alasannya
Berselang empat hari setelah gempa kedua, tepatnya pada 9 Agustus 2018 pukul 12.25 WIB, gempa dengan kekuatan 5,9 kembali terjadi.
Posisi gempa ketiga lebih ke barat dan berbeda dengan gempa pertama dan kedua yang saling berdekatan di bagian utara Lombok.
Sekitar 10 hari setelah gempa ketiga tepatnya 19 Agustus 2018, masyarakat kembali dikejutkan dengan dua gempa dengan kekuatan lebih besar dari magnitudo 6,0 terjadi di Lombok yang posisi gempanya lebih ke timur.
Baca juga: Fasilitator Rumah Bantuan Gempa Lombok Tengah Terjaring OTT
Pada 25 Agustus 2018, gempa magnitudo 5,5 terjadi di timur Lombok atau lebih tepatnya di Sumbawa bagian barat.
Gempa ini bisa dikatakan gempa ke-6 dari rangkaian Gempa Lombok yang magnitudonya lebih dari 5,5.
Baca juga: Kisah Korban Gempa Lombok Berjuang Bangkitkan Ekonomi Kampung
Dari data BNPB, rangkaian Gempa Lombok 2018 merusak 71.962 unit rumah, 671 fasilitas pendidikan rusak, 52 unit fasilitas kesehatan, 128 unit fasilitas peribadatan dan sarana infrastruktur.
Sedangkan data korban adalah 460 orang meninggal dunia, 7.733 korban luka-luka, 417.529 orang mengungsi.
Perkiraan kerugian sementara yang dilakukan oleh BNPB akibat Gempa Lombok mencapai triliunan. Angka ini belum termasuk kerugian yang diakibatkan oleh penurunan kunjungan wisatawan lokal dan manca negara.
Baca juga: 47.954 Rumah Korban Gempa Lombok Selesai Dibangun
Penyaluran dana bantuan itu dilakukan secara bertahap.
Sedangkan jenis rumah yang dibangun antara lain Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha), Rumah Instan Konvensional (Riko), dan Rumah Instan Kayu (Rika).
Baca juga: Pemerintah Klaim Salurkan Rp 5,1 Triliun Perbaiki Rumah Lombok
“Uangnya sebetulnya sudah masuk sebelum Desember (2018) ini, sudah Rp 3,5 triliun, tapi karena prosedurnya ruwet jadi tidak sampai segera ke masyarakat," jelas Presiden Joko Widodo (Jokowi) seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Jumat (22/3/2019).
Jokowi menambahkan, pemerintah menambah dana lagi senilai Rp 1,6 triliun sehingga dana yang terkumpul di NTB Rp 5,1 triliun.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Karnia Septia, Erwin Hutapea | Editor : Dheri Agriesta, Amir Sodikin, Hilda B Alexander)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.