Astrid mewakili penyandang difabel menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Polres Wonogiri yang peduli kepada kaum difabel sehingga mendapatkan kesempatan vaksinasi Covid-19.
Sebelum divaksin, Astrid sudah diajarkan kedua orang tuanya disiplin menerapkan protokol kesehatan agar tidak tertular Covid-19.
Tak hanya itu, Astrid juga belajar langsung dari video tutorial di youtube bagaimana berprokes yang benar.
“Saya juga melihat video bagaimana cara mencuci tangan dan memakai masker seperti apa, terus tetap di rumah, tidak berkerumun, kurangi mobilitas dan jaga jarak,” ungkap Astrid.
Baca juga: Dandim Sumba Timur Temukan Warga Pakai Kartu Vaksin Orang Lain Saat Sidak di Pos Penyekatan
Senada dengan Astrid, Ainun Jariyah dan Ratri Dewi Perbuni Perwaning, penyandang difabel tuli lainnya merasa bahagia setelah mendapatkan suntikan vaksin.
“Tadi saat mendapatkan vaksin saya menutup mata. Karena tidak terbiasa dengan jarum suntik. Tapi saya merasa senang sudah mendapatkan vaksin,” ungkap Ainun.
Lain halnya dengan Ainun dan Ratri, Fauziah Okta Saputri, penyandang difabel tuli asal Kecamatan Nguntoronadi menyatakan agak grogi saat akan disuntik vaksin.
Namun setelah selesai divaksin, ia merasa tambah kuat dan percaya diri.
“Awal pertama saya gerogi sekali waktu pertama mendapatkan vaksin karena merasa seperti digigit semut. Tapi sekarang saya merasa senang sekali, merasa tambah kuat dan percaya diri,” kata Okta.
Baca juga: Wonogiri Mampu Lakukan Vaksinasi 8.000 Orang Per Hari, Bupati Jekek: Kami Bergantung Pasokan Vaksin
Tak hanya itu, pasca divaksin ia semakin menyadari arti pentingnya sehat.
Ia pun bersyukur sampai saat ini belum ada penyandang difabel tuli di Kabupaten Wonogiri yang terinfeksi Covid-19.