KOMPAS.com - DRS (10) dan MFS (11), penghuni salah satu panti asuhan di Kecamatan Benjeng, Gresik diduga dianiaya oleh anak pemilik panti asuhan, M (30).
Dugaan penganiayaan dilakukan sekitar akhir Juli 2021. Namun keluarga korban baru melaporkan kejadian tersebut ke polisi pada awal Agustus 2021.
Dugaan penganiayaan berawal saaat kedua korban mengambil hadiah dari mesin permainan. Namun beberapa kali mencoba, mereka selalu gagal.
Mengetahui tindakan tersebut, M marah dan menyabet kedua korban dengan kabel. Dua bocah tersebut kemudian menangis kesakitan dan meminta maaf.
Baca juga: Penuturan Nenek 2 Bocah Penghuni Panti Asuhan yang Diduga Dianiaya: Kami Orang Kecil, Kok Tega
Namun M tak memggubris keduanya. Salah satu korban kemudian mencoba kabur, namun tertangkap oleh pengurus pani asuhan yang mengejar mereka.
Salah satu kerabat korban, Iskandar Rasyid (40) melaporkan kasus dugaan penganiayaan itu setelah mendengar cerita dari ibu korban.
Menurutnya pihak panti asuhan sempat datang dan meminta agar kasus tersebut tak dilaporkan ke polisi.
“Pihak panti asuhan datang dan kemudian diiming-imingi uang, agar mau kembali dan tidak melaporkan peristiwa tersebut,” ucap Iskandar kepada awak media, Rabu (4/8/2021).
Sementara itu warga sekitar, Johan (38) mengatakan dugaan penganiayaan tersebut sudah ramai diperbincangan warga desa.
"Di sini sudah ramai dibicarakan orang, sepertinya Pak Kades (Kepala Desa) juga sudah memanggil pemilik panti asuhan untuk mendengar kejadian ini," kata Johan.
Baca juga: Polisi Usut Dugaan Penganiayaan Terhadap 2 Anak Panti Asuhan di Gresik
Ibu kedua bocah yang merupakan anak dari Fatimah itu yang saat ini bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
Kondisi ini membuat mereka mendapat bantuan dari Dinas Sosial (Dinsos) Gresik.
Kedua cucunya pun dititipkan ke panti asuhan yang ada di Gresik, dengan harapan mendapatkan pendidikan lebih layak dan lebih terurus.
Baca juga: Dituduh Mau Tawuran, 6 Anak Panti Asuhan Diperas Pelajar, Ternyata Uangnya untuk Beli Rokok
"Belum lama, sekitar setahunan (kedua korban di panti asuhan tersebut). Kemarin itu anak saya (salah seorang ibu korban) coba melihat anaknya di panti asuhan, tapi kok malah mendapati seperti itu (kedua bocah diduga dianiaya)," kata Fatimah.