Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prihatin 2 Anak Penghuni Panti Asuhan Jadi Korban Penganiayaan, Anggota DPRD Gresik Datangi Kantor Dinas KBPPPA

Kompas.com - 06/08/2021, 06:44 WIB
Hamzah Arfah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Kepala Dinas KBPPPA Gresik Adi Yumanto mengatakan, pihaknya telah mengetahui kabar dugaan penganiayaan yang dialami oleh DRS dan MFS, di salah satu panti asuhan yang berada di Gresik tersebut.

Adi bahkan menyebut, pihak keluarga korban sudah mendatangi kantor Dinas KBPPPA di Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo, Gresik

Mereka melaporkan kejadian yang dialami oleh kedua bocah malang tersebut. Pihak keluarga, sekaligus meminta perlindungan dan pendampingan terhadap kedua korban.

"Kemarin (usai lapor ke pihak kepolisian) mereka sudah datang ke sini, minta bantuan pendampingan. Peran kami kan pendampingan, ya akan kami dampingi. Memang ada tanda kekerasan yang dialami (oleh korban)," kata Adi.

Baca juga: Musnahkan 10 Bak Rendaman Material Emas Saat Sisiri Gunung Botak, Polisi: Jangan Ada Aktivitas Ilegal

Hanya saja, Adi masih menunggu dan menghormati proses hukum yang kini sedang dilakukan oleh pihak kepolisian.

Kendati Adi juga mengaku, dirinya mengutuk keras peristiwa tersebut, lantaran panti asuhan seharusnya menjadi tempat tinggal bagi anak-anak dengan masalah keluarga seperti mereka.

"Kami sebelumnya memang baik dengan (pengurus) panti asuhan ini. Tapi tetap, kami tidak bisa menolelir aksi ini. Kami kayak kecolongan. Kami sudah panggil pemilik panti dan sudah kami tegur keras," tutur Adi.

Pada kesempatan memenuhi panggilan dari Dinas KBPPPA Gresik itulah, pemilik panti asuhan dikatakan oleh Adi telah mengakui peristiwa dugaan kekerasan yang terjadi.

Pemilik panti asuhan menyatakan, bila tindakan kekerasan yang dilakukan terjadi di luar kendali dan mengaku bila pelaku khilaf.

"Untuk bagaimana pastinya, lebih baik menunggu hasil penyelidikan polisi saja. Tapi yang pasti, dari kami siap memberikan pendampingan kepada mereka (korban), sebab itu sudah menjadi tugas kami," tutup Adi.

Pengakuan keluarga korban

Fatimah (60) yang merupakan nenek dari kedua bocah tersebut menyayangkan peristiwa yang menimpa kedua cucunya.

Terlebih, kejadian tindak kekerasan itu dilakukan di panti asuhan yang seharusnya menjadi 'tempat berlindung' bagi kedua cucunya yang mengalami masalah keluarga.

"Masih sepupu (kedua korban), kemarin habis kejadian itu mereka berdua ya di bawah ke sini. Sebab, keduanya sudah ditinggal orangtuanya berpisah (cerai)," ujar Fatimah saat ditemui di tempat indekosnya, Kamis (5/8/2021).

Fatimah menjelaskan, pasca-peristiwa tersebut kedua cucunya mengaku kesakitan saat dipegang olehnya di bagian kaki maupun punggung, usai diduga mendapat perlakuan kekerasan dari pria berinisial M (30) yang merupakan anak dari pemilik panti asuhan tersebut.

"Kemarin pas saya tanya sambil pijitin, mereka ya ngomong sakit. Saya sendiri sampai heran, kok tega melakukan itu kepada anak yang masih kecil. Kami ini hanya orang kecil (tidak mampu), tapi kok tega seperti itu," ucap dia.

Baca juga: Mengenang Digma Marchya, Mahasiswa Semester 6 yang Meninggal karena Covid-19, Jadi Relawan Swab Tracing di Kediri

Fatimah menjelaskan, baik orang tua DRS maupun MFS sudah berpisah.

Ibu kedua bocah yang merupakan anak dari Fatimah, bekerja sebagai pembantu rumah tangga.

Kondisi ini membuat mereka kemudian mendapat bantuan dari Dinas Sosial (Dinsos) Gresik, melalui pertolongan anak mereka dititipkan ke panti asuhan yang ada di Gresik, dengan harapan mendapatkan pendidikan lebih layak dan lebih terurus.

"Belum lama, sekitar setahunan (kedua korban di panti asuhan tersebut). Kemarin itu anak saya (salah seorang ibu korban) coba melihat anaknya di panti asuhan, tapi kok malah mendapati seperti itu (kedua bocah dianiaya)," kata Fatimah.

Masalah sepele

Kedua korban ditengarai menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh M hingga mengalami luka di bagian betis, paha, punggung dan pelipis.

Keduanya mengalami luka memar setelah dipukul menggunakan kabel oleh pelaku.

Korban MFS bahkan sempat coba melarikan diri usai kejadian tersebut, namun bisa kembali tertangkap oleh pengurus panti asuhan.

Tidak terima dengan perlakuan kekerasan tersebut, Iskandar Rasyid (40), salah seorang kerabat korban, kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian bersama dengan orang tua korban.

Terlebih, kedua korban mendapatkan aksi kekerasan itu setelah melakukan tindakan yang bisa dibilang sepele.

Dari pengakuan Iskandar kepada pihak kepolisian, mereka berdua hanya mengambil hadiah dari mesin game pengambil boneka karena gagal berkali-kali memainkannya.

Mengetahui tindakan tersebut, M langsung memukul korban dengan sabetan kabel.

Saat itu kedua korban sudah menangis dan sempat meminta maaf, tapi pelaku tidak menggubris dan masih tetap saja menghajar kedua anak tersebut.

MFS bahkan sempat mencoba kabur, namun kembali tertangkap oleh pengurus panti asuhan yang mengejar.

Dalam penyelidikan polisi

Pihak kepolisian Gresik menyatakan tengah melakukan penyelidikan, terkait dugaan aksi kekerasan yang dialami oleh DRS dan MFS.

Lantaran proses penyelidikan masih berlangsung, pihak kepolisian belum dapat memberikan keterangan secara rinci mengenai peristiwa yang terjadi.

"Benar, sedang kami tangani. Saat ini masih dalam proses penyelidikan," tutur Kasatreskrim Polres Gresik AKP Bayu Febrianto Prayoga saat dikonfirmasi.

Polres Gresik dikatakan oleh Bayu telah melayangkan surat pemanggilan kepada pihak pelapor, saksi maupun pihak terlapor, guna mengungkap dugaan tindak penganiayaan yang dialami kedua korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Regional
Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Regional
Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Regional
Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Regional
Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Kilas Daerah
Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Regional
Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni  Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Regional
Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Regional
Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Regional
Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Regional
Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com