Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Diperhatikan Saat Isoman di Rumah, Buruh di Brebes Tuntut Tempat Isolasi Terpusat

Kompas.com - 05/08/2021, 21:14 WIB
Tresno Setiadi,
Khairina

Tim Redaksi

BREBES, KOMPAS.com - Belasan buruh yang tergabung dalam Aliansi Serikat Kabupaten Brebes meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes bisa menyediakan tempat isolasi terpusat bagi buruh yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Ketua Aliansi Serikat Kabupaten Brebes Iwan mengatakan, selama ini buruh yang terkonfirmasi positif Covid-19 belum mendapatkan perhatian maksimal baik dari pihak perusahaan di mana mereka bekerja maupun Pemkab Brebes.

Diungkapkan Iwan, para buruh yang terkonfirmasi positif, utamanya tanpa gejala hanya diminta isoman di rumah masing-masing tanpa diperhatikan.

"Isoman di rumah justru akan menimbulkan klaster baru penyebaran Covid-19 di keluarganya," kata Iwan saat audiensi dengan Bupati Brebes Idza Priyanti dan jajarannya di Kantor Bupati Brebes, Kamis (5/8/2021).

Baca juga: Awalnya Tak Percaya Covid-19, Bambang Akhirnya Ikut Vaksinasi Karena Tak Mau Isolasi

Untuk itu, Iwan berharap Pemkab Brebes bisa menyediakan tempat isolasi terpusat.

"Kami minta agar buruh yang terkonfirmasi Covid-19 diisoman di satu tempat," katanya.

Dalam audiensi, para buruh setidaknya mengusulkan dua pilihan. Pertama, Pemkab Brebes bisa memfasilitasi agar perusahaan bisa menyediakan tempat isolasi terpusat. Atau tempat isolasi tersebut disediakan langsung oleh Pemkab Brebes.

Dalam kesempatan itu, para buruh juga menyampaikan bahwa tripartit yang menghubungkan antara Pemkab Brebes, serikat buruh, dan perusahaan dinilai berjalan kurang maksimal.

Termasuk perihal upah buruh di Brebes yang dianggap masih cukup rendah.

"Kemudian tuntutan terakhir kami meminta perhatian dari Pemkab Brebes terhadap buruh," jelas Iwan.

Baca juga: Kakek, Nenek dan Cucu Ditemukan Tewas Penuh Luka di Kebun Sawit, Diduga Dibunuh

Bupati Brebes Idza Priyanti menyebut, Pemkab Brebes sudah menyediakan tempat isolasi terpusat untuk warga termasuk para buruh.

Disampaikan Idza, tempat isolasi yang paling efektif bagi pasien Covid-19 tanpa gejala adalah di masing-masing desa.

"Masing-masing pemerintah desa sudah menyediakan tempat isoman. Untuk obat dan vitamin untuk buruh isoman akan diberikan secara gratis," kata Idza.

Meski demikian, Idza berjanji akan berkomunikasi dengan pihak perusahaan agar buruh yang terpapar Covid-19 bisa lebih diperhatikan.

"Sekali lagi, bantuan dari dana desa yang 8 persen, dari perusahaan, dan dari pemerintah daerah itu ikut memperhatikan," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tarik Minat Siswa Belajar Bahasa Jawa, Guru SMP di Cilacap Gunakan Permainan Ular Tangga

Tarik Minat Siswa Belajar Bahasa Jawa, Guru SMP di Cilacap Gunakan Permainan Ular Tangga

Regional
Pj Gubernur Al Muktabar Tegaskan Bank Banten Punya Performa Baik dan Sehat

Pj Gubernur Al Muktabar Tegaskan Bank Banten Punya Performa Baik dan Sehat

Regional
Demam Berdarah di Demak Mengkhawatirkan, Pasien di RSUD Sunan Kalijaga Terus Meningkat

Demam Berdarah di Demak Mengkhawatirkan, Pasien di RSUD Sunan Kalijaga Terus Meningkat

Regional
Hadiri Rapat Paripurna DPRD, Pj Gubernur Fatoni Ajukan 6 Ranperda Provinsi Sumsel

Hadiri Rapat Paripurna DPRD, Pj Gubernur Fatoni Ajukan 6 Ranperda Provinsi Sumsel

Regional
Anak Mantan Bupati Sragen Daftar Pilkada 2024: Maju Lewat Demokrat, Lulusan Luar Negeri

Anak Mantan Bupati Sragen Daftar Pilkada 2024: Maju Lewat Demokrat, Lulusan Luar Negeri

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Aparat Desa di Nagekeo NTT Tenggelam Saat Memanah Ikan di Laut, hingga Kini Belum Ditemukan

Aparat Desa di Nagekeo NTT Tenggelam Saat Memanah Ikan di Laut, hingga Kini Belum Ditemukan

Regional
Gamelan Berusia Ratusan Tahun di NTB Dicuri, Pelaku Masih Diburu

Gamelan Berusia Ratusan Tahun di NTB Dicuri, Pelaku Masih Diburu

Regional
Jaring Bakal Calon Pilkada Solo, Gerindra Sebut Kebanjiran Tokoh

Jaring Bakal Calon Pilkada Solo, Gerindra Sebut Kebanjiran Tokoh

Regional
Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 

Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 

Regional
Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Regional
Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Regional
Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Regional
Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Regional
Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Kilas Daerah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com