KARAWANG, KOMPAS.com - Kepala Desa Pasirtalaga, Kecamatan Telagasari, Kabupaten Karawang Yani Utari Indrayani angkat bicara soal pemotongan dana bantuan sosial tunai (BST) sebesar Rp 300.000.
Yani mengatakan, pemotongan atau pengalihan BST didasari rasa keprihatinan atas banyaknya warga yang terpapar Covid-19.
Ia dan perangkat desa mengaku sadar bahwa pemotongan itu jadi tanggungjawabnya.
Ia beralasan, anggaran PPKM tahun 2021 yang bersumber dari dana desa tak ada.
Dana tersebut sudah dicairkan pada periode kepala desa sebelumnya.
Yani menyebut tidak ada serah terima pertanggungjawaban soal dana tersebut saat ia menjabat sebagai kepala desa.
"Sementara warga yang terpapar Covid-19 dan sedang isolasi mandiri serta terdampak Covid-19 seharusnya mendapat bantuan biaya," kata Yani melalui pesan singkat, Kamis (5/8/2021).
Baca juga: Aksi Kades Bagi Bansos Door-to-door, Pastikan Tepat Sasaran dan Tak Dipotong
Yani mengungkapkan, BST tidak semua tepat sasaran. Misalnya ada warga yang sudah meninggal dan pindah masih tercatat sebagai penerima.
Ada juga bukan warga Desa Pasirtalaga yang menerima bantuan.
"Data BST dari kemensos carut marut dan tumpang tindih. Orang yang sama atau keluarga yang sama mendapatkan beberapa bantuan," kata dia.
Baca juga: Bansos Tunai Warga Tapos Depok Dipotong Rp 150.000 untuk yang Tak Dapat dan buat Agustusan
Kades mengaku sudah coba ubah data penerima BST, tapi ...
Ia menyebut telah berkomunikasi dengan pihak kantor pos dan tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK) untuk memperbaharui data penerima BST.
Namun, pihaknya tidak diberi kewenangan. Jika pun bisa diubah, kata dia, waktunya sangat lama, sedangkan warga terdampak pandemi virus corona belum mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Baca juga: Psikolog Mabes Polri Turun Tangan Periksa Kejiwaan Anak Bungsu Akidi Tio
Karena itu, kata Yani, pihaknya berpikir bagaimana cara membantu masyarakat yang terpapar Covid-19 dan yang melaksanakan isolasi mandiri.
"Maka muncul ide untuk menawarkan kepada warga yang menerima BST ke 5-6 untuk berbagi kepada warga yang terpapar covid-19 dan yang terdampak yang pernah menerima bantuan dari pemerintah," kata Yani.
Baca juga: Korban Gendam Bermodus Bansos, Nenek di Gunungkidul Kehilangan Cincin Rp 2 Juta