YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 masih belum berakhir dan berdampak pada seluruh sendi kehidupan masyarakat. Tak hanya sektor kesehatan, sektor wisata dan juga ekonomi turut terdampak.
Tak hanya pengusaha besar yang merasakan, para pedagang kaki lima juga ikut merasakan imbas pandemi Covid-19.
Seperti yang dialami oleh para pelaku usaha di sekitar Malioboro, sudah lebih dari satu tahun mereka tidak lagi bisa menikmati kedatangan wisatawan.
Baca juga: Pedagang Malioboro Yogya Pasang Bendera Putih Tanda Menyerah: Kami Tak Bisa Apa-apa Lagi
Apalagi sejak berlakunya kebijakan PPKM darurat yang membuat mereka memilih tidak berjualan selama 2 minggu.
Sekarang, saat PPKM level 4 diberlakukan para pedagang di Malioboro beberapa sudah mulai berjualan kembali walaupun akses jalan Malioboro masih diberlakukan buka tutup.
Menjelang hari kemerdekaan RI para pedagang membuat aksi Maklumat Rakyat Bangkit Indonesia. Aksi diawali pembacaan Maklumat Rakyat Bangkit Indonesiaku.
Setelah pembacaan maklumat, para pedagang di Malioboro memasang ratusan bendera merah putih di sisi barat dan timur jalan Malioboro.
Tak hanya ratusan bendera yang mereka pasang, tetapi mereka juga membagi ratusan bendera berukuran kecil kepada warga yang melintas Jalan Malioboro serta membagi ke penjaga-penjaga toko, dan juga pedagang kaki lima, hingga tukang becak.
Pantauan Kompas.com, saat membagi-bagi bendera mereka juga mengajak masyarakat agar terus semangat dan tetap berjualan walaupun sekarang masih dalam situasi pandemi Covid-19.
"Tetap semangat-tetap semangat jualan walau masih pandemi," teriak seorang ibu-ibu berkerudung merah yang sedang membagikan bendera.
Baca juga: Sejumlah Toko di Malioboro Dijual Pemiliknya yang Terlilit Utang Selama Pandemi
Koordinator Gerakan Nasional Bangkit Indonesiaku Slamet Santoso menyampaikan, aksi ini diikuti oleh berbagai lapisan masyarakat di Malioboro untuk mengajak warga Yogyakarta menghadapi pandemi Covid-19.
"Pandemi ini membuat kami dalam situasi sulit khususnya bagi komunitas Malioboro. Tetapi, kami ingin mengajak para pedagang agar tidak pesimis, tidak nglokro (putus asa), tidak menyerah. Mari kita tetap bersemangat, agar bisa jadi imun kita," kata Slamet saat ditemui di halaman gedung DPRD DIY, Kamis (5/8/2021).
Slamet menuturkan, kegiatan ini sekaligus untuk memberikan motivasi kepada para warga agar bisa tetap optimis dalam menghadapi pandemi Covid-19.
"Pertama dalam acara ini kita menyanyikan lagu Indonesia Raya, deklarasi, dan pemasangan bendera merah putih sebanyak 200 bendera, dan kami juga bagikan 600 bendera ke warga yang melintas," ucapnya.
Ia menjelaskan pemasangan bendera dan pembagian bendera adalah wujud dari semangat dan tidak menyerah pada pandemi Covid-19.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.