BLITAR, KOMPAS.com - Sebanyak 10 bayi lahir di RSUD Ngudi Waluyo, Kabupaten Blitar, kehilangan ibu mereka yang meninggal karena terinfeksi Covid-19.
Dalam kurun Januari-Juli 2021, sebanyak 15 ibu hamil meninggal karena Covid-19 saat dirawat di RSUD Ngudi Waluyo Kabupaten Blitar.
"Jadi murni karena Covid-19, bukan karena penyakit komorbid. Kebanyakan mereka datang sudah dalam kondisi kritis, desaturasi (oksigen) berat," kata dokter spesialis kandungan RSUD Ngudi Waluyo Puspita Handayani kepada Kompas.com melalui telepon, Kamis (5/8/2021).
Dari 10 ibu yang meninggal itu, beberapa kasus kematian terjadi usai proses melahirkan. Beberapa di antaranya terjadi saat proses lahiran.
"Ibu sudah desaturasi berat, sudah kritis karena Covid-19, sementara meski masih terlalu dini tapi usia kandungan sudah 32 minggu atau lebih. Maka kita lakukan penyelamatan bayi," ujarnya.
Sebanyak lima ibu hamil lainnya, jelas Puspita, meninggal karena Covid-19 pada usia kehamilan yang masih terlalu muda.
Menurutnya, 15 ibu yang meninggal tersebut berusia antara 30-35 tahun.
Puspita kembali menegaskan, kebanyakan dari kasus kematian terjadi karena pasien terlambat datang ke rumah sakit.
"Bantuan alat pernapasan seperti ventilator pun sudah tidak dapat menaikkan saturasi oksigen," ujarnya.
76,78 persen ibu hamil terinfeksi Covid-19
Puspita mengatakan, sepanjang Januari hingga Juli terdapat total 280 kunjungan ibu hamil ke RSUD Ngudi Waluyo.
Dari jumlah tersebut, ujarnya, sebanyak 215 atau 76,78 persennya terkonfirmasi positif Covid-19 pada pemeriksaan awal sebelum mendapatkan terapi medis selanjutnya.
Sisanya, 65 ibu hamil terbukti negatif Covid-19.
Tingkat kunjungan maupun positivity rate ibu hamil yang menjalani pelayanan medis di RSUD Ngudi Waluyo meningkat drastis jika dibandingkan 2020.
Sepanjang 2020 sejak pandemi Covid-19, ujarnya, tercatat hanya ada 80 kunjungan ibu hamil dan 32,5 persen atau 26 di antaranya yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Sisanya, kata dia, sebanyak 54 ibu hamil terbukti negatif Covid-19.
"Dan tidak ada kasus kematian ibu hamil karena Covid-19 sepanjang pandemi tahun lalu," jelasnya.
Lonjakan kasus kematian ibu hamil akibat Covid-19 terjadi pada bulan Juli yaitu sebanyak 8 kasus kematian.
Baca juga: 7 Pegawainya Positif Covid-19, Kepala BKD Kota Blitar: Kami Sudah Terapkan WFH 75 Persen...
"Jadi dari 15 kasus kematian tersebut, 8 di antaranya terjadi di bulan Juli," ujar Puspita.
Tingkat kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Blitar tembus 14,15 persen
Satgas Covid-19 melaporkan 72 kasus baru Covid-19 dan 26 kasus kematian dengan Covid-19 di Kabupaten Blitar pada Rabu (4/8/2021).
Dengan tambahan itu, akumulasi kasus konfirmasi positif Covid-19 menjadi 8.506 dan akumulasi kasus kematian menjadi 1.204 atau tingkat kematian (CFR) sebesar 14,15 persen.
Tingkat kematian sebesar itu merupakan yang tertinggi di antara 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.