Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Petani Hidroponik Terancam Gulung Tikar akibat Pandemi, Terbantu Penjualan Online

Kompas.com - 05/08/2021, 16:08 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

Karena kesulitan pemasaran, ia kerap membagikan sayurnya ke tetangga hingga untuk pakan ikan dan ayam.

"Hampir setahun terakhir, kami babak belur semua," kata dia.

Selalu rugi, membuat Faruq dan kawan-kawannya memutar otak. Ia meminta bantuan anaknya untuk memasarkan sayurnya secara daring melalui media sosial.

Rupanya strategi tersebut memberi harapan. Melalui Twitter, unggahan jualan sayurnya mendapat banyak respons warga.

Pesanan datang dan sudah 20 kilogram selada air terjual. Padahal, baru Rabu (4/8/2021), jualannya dipasarkan secara online.

Baca juga: Gubernur NTT Laporkan Pegiat Organisasi Antikorupsi ke Polisi

Para pembeli ini, kata Faruq, rata-rata meminta sayurnya diberikan kepada waraga sekitar.

"Ternyata banyak pemintaan dari luar kota, bahkan sampai Kalimantan, tapi diminta berikan ke warga sekitar," kata dia.

Faruq mengatakan, kelompoknya akan memperbanyak pemasaran di media sosial agar sayur miliknya terjual.

Ia menambahkan, sayur yang ditanamnya memiliki kelebihan yakni tak menggunakan pestisida. Sehingga menurutnya lebih sehat.

Usaha ini, Faruq geluti sejak 2016 silam. Hal tersebut setelah melihat banyak sayuran yang ditanam selalu memakai pestisida.

Sehingga ia memutuskan menggunkaan hidroponik karena bebas pestisida dan harganya bisa lebih mahal di pasaran.

"Kami lihat kondisi sayuran kan pake pestisida. Jadi kami mencoba pertanian secara lebih aman dan tanpa pestisida, hanya air dan nutrisi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com