Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kali Mendaftar dan Ditolak, Ini Cerita Warga yang Kesulitan Mendapat Vaksin Covid-19

Kompas.com - 05/08/2021, 12:35 WIB
Rachmawati

Editor

Cerita dari Samarinda: 'Empat kali mendaftar, semua ditolak'

Mendapatkan vaksin bukan perkara mudah. Dua warga di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), terus mengalami penolakan, padahal vaksin kini telah menjadi "kebutuhan wajib" setiap orang.

Indah Fia Silfiana, 21 tahun, mengaku sudah empat kali mendaftar vaksinasi sejak Juni lalu.

Namun hingga kini, tidak ada yang membuahkan hasil.

"Pertama dan kedua ikut yang disuruh sama Pak RT, itu dua hari berturut-turut, tapi tidak dapat kuota," ungkap Indah kepada wartawan Lamanele di Samarinda, Selasa (3/8/2021).

Baca juga: Tak Masuk Gudang, 1.000 Vaksin yang Datang ke Madiun Langsung Digunakan untuk Siswa SMA

Setelah itu, Indah mendaftar vaksinasi di Big Mall Samarinda "dan juga enggak dapat karena kehabisan kuota juga," terang dia.

Selanjutnya, ia mendaftar keempat kali dari kampus dan hingga kini belum ada kabar.

Pengalaman yang sama juga dirasakan Sophie Ruwa Hayati Ananda Polanagau, 22 tahun, yang telah mendaftar vaksin secara online pada Juni lalu namun gagal karena kuota penuh.

Sophie kemudian mencoba mendaftar vaksin lagi untuk mahasiswa yang diadakan kampusnya, pada 26 Juli lalu dan hingga kini menunggu giliran.

Baca juga: Ridwan Kamil Usulkan Distribusi Vaksin ke Daerah Dikelola Pemerintah Provinsi

"Sudah terdaftar namum belum ada jadwal kapan akan divaksin." Kata dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Padilah Mante Runa mengaku stok vaksin di Kaltim mengalami kekosongan sejak dua bulan terakhir.

Sekretaris Daerah Kaltim Muhammad Sabani mengatakan hingga kini realisasai vaksin diwilayahnya baru 17% yang disebabkan oleh jumlah vaksin yang kurang.

"Memang sejak awal vaksin lambat. Bahkan ada yang sudah harusnya dapat vaksin kedua, tapi belom bisa diberikan karena stok kosong. Rencana datang bulan ini cukup banyak," katanya.

Mengutip data Satgas Covid-19 Kaltim, total target penerima vaksin di Kaltim mencapai sekitar 2,8 juta namun, hingga Selasa (3//8/2021), realisasi dosis pertama hanya 17% dan dosis kedua baru 11% dari target.

Baca juga: Ridwan Kamil Usulkan Distribusi Vaksin ke Daerah Dikelola Pemerintah Provinsi

Cerita dari Medan: "Vaksin penting untuk pekerjaan saya'

Warga memperlihatkan E-Tiket Vaksinasi sebelum mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 di Taman Tirtoyoso, Kota Kediri, Jawa Timur, Minggu (01/08). Antara Foto/Prasetia Fauzani Warga memperlihatkan E-Tiket Vaksinasi sebelum mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 di Taman Tirtoyoso, Kota Kediri, Jawa Timur, Minggu (01/08).
Andi Rambe, seorang pekerja swasta, merupakan satu di antara warga Kota Medan, Sumatera Utara, yang sedang kesulitan mengakses vaksin.

Beberapa hari lalu, Andi menyambangi Puskesmas di sekitar kediaman. Tapi stok vaksin saat itu kosong sehingga dia disarankan menunggu.

Bagi Andi, vaksin bukan hanya upaya untuk memperkecil risiko paparan. Namun, berbagai hal kini menjadikan sertifikat vaksin sebagai suatu syarat, seperti untuk melakukan perjalanan jauh.

Baca juga: Vaksinasi Massal di Medan, Ada yang Jual Beli Formulir Pendaftaran

"Karena kebetulan kan saya wiraswasta, pekerja lepas, jadi saya sangat butuh sekali ketika ke luar kota saya melakukan pekerjaan seperti naik kereta api, itu mesti menunjukkan sertifikat vaksin," kata Andi kepada wartawan Nanda Fahriza Batubara yang melaporkan untuk BBC Indonesia, Selasa (3/8/2021).

Kepala Puskesmas Simalingkar, Kota Medan, Roosleyn Bakkara, mengakui bahwa stok vaksin di tempatnya sudah kosong sejak dua pekan.

"Stok vaksin di Puskesmas memang tidak ada sementara tapi mudah-mudahan minggu ini sudah ada," kata Roosleyn.

"Kami sampaikan ke masyarakat bahwa vaksin tahap kedua diundur sampai ada vaksin," katanya.

Baca juga: Aksi Wali Kota Muda Bobby Nasution Perangi Covid-19 di Medan, Diwarnai Pencopotan Kadinkes

Kota Medan, Sumatera Utara, merupakan satu di antara sederet daerah yang sempat mengalami kelangkaan stok vaksin.

Pada Rabu (28/7/2021) lalu, stok vaksin Dinas Kesehatan Kota Medan tersisa 150 dosis. Tak lama berselang, pemerintah pusat mengirim ratusan dosis vaksin.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Sumatera Utara Aris Yudhariansyah mengklaim stok dan penyaluran vaksin berjalan lancar.

Baca juga: Perpanjangan PPKM Level 4 di Medan, Walkot Bobby: Penyekatan Dalam Kota Dikurangi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Regional
Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Regional
50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

Regional
Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Regional
Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Regional
Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Regional
Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Regional
26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

Regional
Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Regional
127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

Regional
Kisah Jumadi, Mudik Jalan Kaki 4 Hari 4 Malam dari Jambi ke Lubuk Linggau karena Upah Kerja Tak Dibayar

Kisah Jumadi, Mudik Jalan Kaki 4 Hari 4 Malam dari Jambi ke Lubuk Linggau karena Upah Kerja Tak Dibayar

Regional
Gagalkan Aksi Pencurian hingga Terjungkal, Karyawan Alfamart di Semarang Naik Jabatan

Gagalkan Aksi Pencurian hingga Terjungkal, Karyawan Alfamart di Semarang Naik Jabatan

Regional
Pimpin Apel Usai Cuti Lebaran, Pj Gubernur Sumut: Kehadiran ASN Pemprov Sumut 99,49 Persen

Pimpin Apel Usai Cuti Lebaran, Pj Gubernur Sumut: Kehadiran ASN Pemprov Sumut 99,49 Persen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com