DENPASAR, KOMPAS.com - Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara menginstruksikan seluruh sekolah di Kota Denpasar untuk menunda pembayaran uang seragam.
Instruksi itu diberikan di tengah situasi Covid-19 di Kota Denpasar yang masih memberikan dampak serius bagi masyarakat.
“Kami berharap kepada sekolah di Kota Denpasar agar menunda pembayaran uang pakaian seragam oleh orang tua siswa kepada sekolah,” kata Jaya Negara dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (5/8/2021).
Baca juga: Dilaporkan Atas Dugaan Makar, Direktur LBH Bali: Kriminalisasi dan Mencederai Konstitusi
Menurut Jaya Negara, penundaan itu berlaku di seluruh sekolah yang berada di bawah naungan Pemkot Denpasar.
Sekolah yang dimaksud yakni PAUD/TK, SD, dan SMP baik negeri dan swasta.
Hal itu, lanjut Jaya Negara, dilakukan karena proses pembelajaran masih menggunakan metode daring atau online, sehingga penggunaan seragam masih belum diperlukan.
“Tentu ini hanya ditunda, jika nanti kebijakan sudah diijinkan pembelajaran tatap muka tentu pembelian seragam akan dilaksanakan, tentunya pembelajaran tatap muka akan didahului dengan persiapan penerapan prokes serta vaksinasi yang optimal,” kata dia.
Selain itu, ia juga mendorong seluruh jajaran sekolah di Kota Denpasar untuk bergotong royong dalam penanganan pandemi Covid-19.
Termasuk dalam mendukung sosialisasi penerapan protokol kesehatan dan percepatan vaksinasi bagi siswa.
“Kami mengajak jajaran sekolah di Kota Denpasar untuk bergotong royong bersama dalam membantu sesama, hal ini utamanya dalam mendukung sosialisasi penerapan protokol kesehatan,” pungkasnya.
Baca juga: Tempat Isolasi Terpusat Ditolak Warga, Pasien Covid-19 di Nusa Penida Bali Terpaksa Isoman
Kasus Covid-19 di Kota Denpasar masih terus menunjukkan grafik yang meningkat. Per Rabu (4/8/2021) kemarin, kasus positif Covid-19 bertambah 547 orang.
Berdasarkan data dari Satgas Covid-19 Kota Denpasar, secara komulatif kasus positif tercatat 27.761 kasus, angka kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Denpasar mencapai angka 20.948 orang (75,46 persen).
Sedangkan kasus meninggal dunia sebanyak 530 orang (1,91 persen) dan kasus aktif yang masih dalam perawatan sebanyak 6.283 orang (22,63 persen).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.