Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung Sutarno mengatakan, berdasarkan pendataan sementara, ada 5 rumah yang terdampak akibat angin puting beliung tersebut.
Sutarno mengatakan, kerusakan yang terjadi tidak terlalu berat.
"Tidak ada (rumah) yang rusak berat, hanya ada satu pohon yang tumbang mengenai pagar rumah warga," kata Sutarno.
Sementara itu, prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maritim Panjang, Agustinus mengatakan, bencana angin puting beliung yang terjadi di Kecamatan Panjang disebut fenomena waterspout.
Menurut Agustinus, fenomena waterspout ini terjadi di tepi laut.
Namun, ketika tiba di daratan menjadi angin puting beliung.
“Jadi puting beliung yang terjadi di pinggir laut dan berakhir di daratan. Kalau di laut, dia namanya waterspout, tapi kalau di daratan dia jadi puting beliung,” kata Agustinus.
Agustinus menambahkan, kecepatan angin di wilayah Kecamatan Panjang pada saat terjadi bencana itu mencapai 10 - 15 knot, dengan arah angin darat Selatan menuju Barat Daya.
“Diimbau kepada masyarakat, terutama warga di wilayah Panjang agar selalu waspada," kata Agustinus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.