Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Mayat Terbungkus Karpet Terungkap Berkat Rekaman CCTV, Korban Dibunuh Sopir dan Kernet yang Coba Memerkosanya

Kompas.com - 04/08/2021, 19:29 WIB
Rasyid Ridho,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Polres Serang berhasil mengungkap kasus penemuan jenazah yang terbungkus karpet merah dan terkubur dalam gundukan pasir di Kampung Maja Nagih, Desa Julang, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang pada Selasa (27/7/2021).

Korban yang belum diketahui identitasnya itu merupakan korban pembunuhan oleh dua orang pelaku yakni HH (34) yang berprofesi sebagai sopir truk pasir dan MH (29) kernet truk pasir.

Kapolres Serang AKBP Maryono mengatakan, korban dibunuh oleh kedua pelaku yang baru dikenalnya itu.

Baca juga: Misteri Mayat Wanita Terbungkus Karpet yang Ditemukan Terkubur di Gundukan Pasir

Korban dan pelaku baru kenal, pelaku coba memerkosa korban

Korban menumpang dari SPBU Parung,  Serang meminta diantarkan ke wilayah Trondol, Kota Serang.

Bukannya diantarkan sesuai tujuan, kedua pelaku justru di perjalanan berusaha memerkosa korban.

Korban lalu memberontak melakukan perlawanan.

Oleh pelaku MH dibantu HH kemudian mencekik dan membekap korban di dalam truk saat berada di depan RS Sari Asih Serang.

"Mereka secara spontanitas membekap mulut dan hidung dari korban selama 20 menit hingga tidak bernapas lagi," kata Maryono kepada wartawan di Mapolres Serang, Rabu (4/8/2021).

Baca juga: Jasad Wanita Dibungkus Karpet Sudah Membusuk, Identitas Sulit Diungkap, Polisi Duga Korban Pembunuhan

Korban ditimbun pasir, diantar ke lokasi orderan

Setelah memastikan korban sudah tidak bernyawa, kedua pelaku kemudian memindahkan korban ke bak truk.

Keduanya kemudian melanjutkan perjalanannya menuju Kota Cilegon untuk mengambil pasir dan menimbun korbannya.

"Korban tertimbun pasir, kemudian pasir diantarkan sesuai orderan. Pasir diturunkan di TKP penemuan mayat," ujar Maryono didampingi Kasat Reskrim Polres Serang David Adhi Kusuma.

Baca juga: Jenazah Wanita Terbungkus Karpet Merah Ditemukan Terkubur di Gundukan Pasir

 

Awalnya tak mengaku, aksi dua pelaku terungkap berkat rekaman CCTV

Akhirnya, Polisi berhasil mengungkap kasus pembunuhan setelah menemukan rekaman CCTV yang memperlihatkan adanya janazah yang ditutup karpet merah di bak bagian belakang truk nomor polisi A 9485 T.

"Kita periksa sopir dan kenek yang membawa pasir tersebut. Kemudian kita gali karena keduanya tidak mengaku awalnya. Akhirnya kita dapatkan gambar CCTV ada bungkusan karpet yang ada isi mayat di dalam truk, dan mereka tidak bisa mengelak," ungkapnya.

Keduanya kemudian ditahan dan dikenakan pasal 338 KUHPidana dendan ancaman 15 tahun penjara.

Sedangkan identitas jenazah, lanjut Maryono sampai saat ini belum diketahui karena kondisi jasad sudah rusak. Sedangkan KTP korban dibuang oleh pelaku.

Identitas korban belum terungkap, ini ciri-cirinya

"Kami masih berusaha mengungkap identitasnya. Sampai saat ini masih Mrs X dengan ciri-ciri perempuan berumur sekira 38 hingga 40 dan memiliki gigi palsu," tandas Maryono.

Sebelumnya, mayat tanpa identitas itu ditemukan warga saat hendak mengambil pasir pada pukul 09.00 WIB.

Dua warga yakni Ibnu dan Anis curiga saat melihat sedikit bungkusan karpet yang sudah terkubur didalam pasir dan sudah mengeluarkan bau tak sedap.

Keduanya kemudian menggali dan kaget mengetahui didalamnya ada sesosok mayat wanita yang dibungkus karpet merah bermotif bunga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com