SURABAYA, KOMPAS.com - Pemprov Jatim sedang mendata anak-anak di Jatim yang berstatus yatim piatu atau ditinggal mati kedua orangtuanya akibat terpapar Covid-19.
Pendataan sementara ada 5.000 lebih yatim piatu selama pandemi Covid-19.
Sejumlah program intervensi disiapkan dari pelatihan kewirausahaan hingga pelatihan pekerjaan profesional.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan Kependudukan Jatim Andriyanto menuturkan, anak-anak tersebut perlu mendapatkan pendampingan untuk tetap berkembang produktif tanpa kedua orangtuanya.
"Bentuk intervensi kami berupa peningkatan kapasitas dengan edukasi dan pelatihan kewirausahaan serta pelatihan pekerjaan profesional," kata Andriyanto, saat dikonfirmasi, Rabu (4/8/2021).
Pelatihan, kata dia, akan diberikan melalui unit pelaksana teknis dinas sosial di masing-masing daerah.
"Pendampingan juga diberikan untuk mengobati trauma dan keguncangan kejiwaan," ujar dia.
"Pendataan masih terus berlangsung. Diperkirakan lebih dari 5.000 anak," ujar dia.
Sementara itu, per 2 Agustus 2021 jumlah anak yang meninggal dunia karena terinfeksi Covid-19 terus bertambah menjadi 114.
Rinciannya, 50 anak usia 0-5 tahun dan 64 anak usia 6-18 tahun.
Berdasarkan data terbaru dari Satgas Penanganan Covid-19 Jatim, per Rabu (4/8/2021), total kasus Covid-19 komulatif di Jatim sebanyak 318.705 kasus.
248.111 kasus (77,85 persen) di antaranya sembuh, 49.263 (15,46 persen) masih dirawat di rumah sakit rujukan, dan 21.331 pasien (6,69 persen) meninggal dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.