Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Para Remaja Antre sejak Pagi demi Vaksinasi, Lebih Takut Corona daripada Jarum Suntik

Kompas.com - 04/08/2021, 13:55 WIB
Perdana Putra,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Andi Farman Hia (13), remaja asal Padang, Sumatera Barat, rela datang dan mengantre sejak pagi hari untuk mendapatkan vaksinasi di Kantor Kecamatan Lubuk Begalung, Padang, Selasa (3/8/2021).

Baca juga: Viral, Video Warga di Medan Berkerumun, Berteriak, dan Berdesak-desakan demi Vaksin

Pelajar kelas VIII SMP Kartika Padang itu diantar oleh ayahnya yang saat itu juga ingin pergi kerja.

Baca juga: Cerita Warga Rela Antre Vaksinasi Massal, Berdesakan, hingga Pingsan: Demi Sertifikat Vaksin, agar Bisa ke Luar Kota

"Saat saya datang, warga sudah ramai. Padahal saya datang setengah jam lebih cepat. Pendaftaran belum dibuka," kata Andi kepada Kompas.com, Selasa.

Andi tetap sabar menunggu antrean bersama warga lainnya hingga petugas membuka pendaftaran pada pukul 08.00 WIB.

Andi mengatakan, dirinya mengetahui manfaat vaksin dari kedua orangtuanya yang sudah divaksin. Hal itu membuat Andi juga ingin mendapatkan vaksin.

"Kebetulan ada petugas kecamatan yang datang memberitahu ada gebyar vaksin. Makanya saya tertarik dan ingin divaksin," kata Andi.

"Saya tidak takut vaksin, karena vaksin ini bermanfaat untuk pencegahan corona," kata Andi.

Andi mengaku tidak memiliki persiapan khusus untuk vaksinasi hari ini. Anak pertama dari pasangan Sozanolo Hia dan Welida Zamili ini seperti biasa tidur pukul 22.00 WIB sebelum mengikuti vaksin.

Setelah disuntik vaksin, Andi mengaku tidak merasakan hal yang aneh-aneh.

Andi akan tetap menjaga protokol kesehatan dan siap menjalani suntik vaksin kedua.

"Siap suntik kedua. Saya tetap jaga protokol kesehatan agar bisa terhindar dari corona," kata Andi.

Selain Andi, remaja lainnya, Reisya Hilmy Faren (12) juga mengikuti vaksinasi di lokasi yang sama.

Remaja ini menjadi peserta termuda dalam kegiatan vaksinasi di lokasi tersebut.

Reisya mengatakan, dirinya divaksin berdasarkan keinginan sendiri. Meski takut disuntik, Reisya mengaku lebih takut jika tertular virus Corona.

"Memang saya datang bersama mama, tapi disuntik vaksin adalah keinginan sendiri," kata Reisya.

Saat disuntik, Reisya hanya mengalami sakit seperti digigit semut. Setelah itu tidak merasakan efek apa pun.

Jadi contoh

Wali Kota Padang Hendri Septa mengapresiasi keinginan para remaja, khususnya Reisya untuk mau divaksin.

Hendri menyebutkan keberanian Reisya patut dicontoh karena meski masih remaja, tapi sudah berani divaksin.

"Kita memberi apresiasi, peserta termuda vaksin di Padang diraih Reisya. Kita salut dia mau divaksin," kata Hendri saat meninjau pelaksanan vaksinasi.

Menurut Hendri, sebelum divaksin Reisya sudah menjalani pemeriksaan kesehatan oleh tim medis.

"Dia lulus pemeriksaan kesehatan dan bisa divaksin sehingga menjadi peserta termuda di Padang," kata Hendri.

Warga antusias

Camat Lubuk Begalung Heriza Syafani menjelaskan, program yang diberi nama gebyar vaksinasi ini disambut antusias oleh warga.

Pendaftaran dibuka pukul 08.00 WIB, tapi sejak pukul 07.00 WIB warga sudah ramai yang datang.

"Mereka antusias sekali," kata Heriza.

Heriza menyebutkan, salah satu penyebab ramainya warga yang datang untuk divaksin karena sosialisasi yang gencar dilakukan pada 14-21 Juli.

"Kemudian kita juga menyediakan hadiah berupa baju kaus bagi 150 pendaftar pertama tiap harinya dan voucher menginap di hotel berbintang bagi ketua RT dan RW yang paling banyak membawa warganya di suntik vaksin," ujar Heriza.

Vaksinasi dilaksanakan 3-6 Agustus 2021 dengan target 800 warga.

Syarat yang bisa mengikuti vaksinasi adalah warga berusia minimal 12 tahun dan membawa fotokopi KTP, KK, serta memenuhi syarat kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com