Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Peltu Ali, 13 Kali Donasikan Plasma Konvalesen, Jadi Donor ke PMI Setiap 14 Hari Sekali

Kompas.com - 04/08/2021, 10:40 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Peltu Ali Afendi (53), anggota TNI AD yang berdinas di Kodim 0811 Tuban, Jawa Timur sudah 13 kali mendonasikan plasma konvalesen untuk kesembuhan pasien.

Peltu Ali adalah penyintas Covid-19 dan tercatat sebagai warga Desa Tegalagung, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.

Kepada Kompas.com, Ali bercerita ia mengetahui dirinya terpapar Covid-19 pada 4 Desember 2020 saat sedang melakukan medical check berdasarkan hasil swab PCR.

Saat dinyatakan Covid-19, ia mengaku seperti orang kecapekan biasa dan tak mengalami gejala berat.

Baca juga: 13 Kali Donasikan Plasma Konvalesen, Peltu Ali: Saya Ingin Berbagi sebagai Ungkapan Syukur

"Waktu itu tidak sakit, cuma terasa kecapekan aja. Tapi, saat di Swab-PCR hasilnya positif," kata Ali Efendi yang juga aktif di jajaran kepengurusan KONI Kabupaten Tuban.

Ia pun melakukan isolasi mandiri selama 14 hari di rumah. Saat menjalani isolasi mandiri, dia aktif mencari informasi terkait wabah Covid-19 di internet.

Hal tersebut ia lakukan untuk mengusir kejenuhan dan mengisi waktu saat menjalani isolasi mandiri.

Setelah 14 hari selesai isolasi mandiri, ia pun dinyataka negatif dan kembali menjalankan tugasnya di Kodim 0811 Tuban.

Baca juga: Merasa Terbantu Saat Terpapar Covid-19, Bripka Nuki 9 Kali Donasikan Plasma Konvalesen

Dapat informasi dari internet

China menemukan salah satu cara menyembuhkan infeksi virus corona, yakni dengan plasma darah bekas penderitanyaShutterstock.com China menemukan salah satu cara menyembuhkan infeksi virus corona, yakni dengan plasma darah bekas penderitanya
Sejak dinyatakan sembuh, Ali terketuk hatinya untuk menjadi donos plasma konvalesen.

Ia pun mendatangi kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tuban untuk mendapatkan kepastian informasi dan menanyakan persyaratan menjadi donor (penyumbang) plasma konvalesen.

Langkah tersebut ia ambil karena terdorong dengan rasa syukur karena sembuh dari Covid-19 serta atas dasar rasa kemanusiaan kepada sesama.

Apalagi ia mendapatkan informasi jika masih belum ditemukan obat untuk Covid-19 dan banyak warga yang terpapar meninggal dunia.

Baca juga: Kesulitan Cari Donor Plasma, Relawan Door to Door Bujuk Penyintas Covid-19

"Alhamdulillah, saya sembuh dan sehat kembali, sehingga saya ingin berbagi untuk mereka yang membutuhkan sebagai ungkapan syukur," jelas

Sekitar satu bulan setelah dinyatakan Covid-19, untuk pertama kalinya ia menjadi donor plasma pada 31 Desember 2021.

Ia melakukan donasi setelah memenuhi syarat dan screening. Saat pertama kali donasi, ia mendonasikan 4 kantong atau sekitar 800 cc plasma konvalesen dari tubuhnya.

"Pertama donasi diambil 800 cc, alasannya kondisi fisiknya bagus dan berat badannya diatas 80 kilogram," terangnya.

Baca juga: Waspada Aksi Calo Plasma Konvalesen di Medsos, Ini Modusnya

Saat itu ia mendapatkan penjelasan jika donasi plasma bisa dilakukan lebih dari satu kali selama kandungan antibodi dalam plasma konvalesen layak untuk didonasikan.

Sejak saat itu, ia rajin melakukan donasi plasma kovalesen setiap 14 hari sekali.

Walaupun bukan yang pertama, setiap menjadi donor, ia selalu mengikuti tahap screening sehari sebelumnya di kantor PMI setempat.

"Prosedurnya memang begitu, dan Alhamdulillah saya selalu layak hingga 13 kali, terakhir donasi tanggal 9 Juli kemarin," ungkapnya.

Baca juga: Merasa Terbantu Saat Terpapar Covid-19, Bripka Nuki 9 Kali Donasikan Plasma Konvalesen

Ia bercerita, proses screening dilakukan untuk pemeriksaan kesehatan. Jika hasilnya layak, calon donor akan dihubungi petugas untuk melakukan donasi.

Walaupun sudah masuk masa persiapan pensiun (MPP) sebagai anggota TNI, dirinya masih berharap bisa memberikan manfaat bagi sesama.

"Kalau nanti masih bisa jadi donor, saya akan donasi lagi yang penting usia segini masih bisa bermanfaat, itu aja," harapnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Hamim | Editor : Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com