Aksi jual beli formulir itu diduga salah satu penyebab menumpuknya peserta vaksinasi di dalam maupun di luar gedung.
Apalagi, formulir yang disebar oleh panitia tak memiliki tanda atau stempel basah.
Namun, menurut Riko, petugas tidak menangkap warga yang sengaja menjual formulir itu.
"Tidak ada yang diamankan," kata dia.
Salah seorang warga, Tyas yang sempat mengantre, tidak berhasil mendapat vaksin.
Tyas mengaku kecewa, karena sudah mengantre sejak pukul 10.00 WIB.
Namun, hingga pukul 16.00 WIB, dia tak mendapat jatah.
"Banyak yang bocor. Padahal kita sudah didata di Polsek Percut Sei Tuan sebelum ke mari," kata dia.
Dia berharap, kejadian seperti ini tak terjadi lagi.
Sebab, sangat banyak warga yang pulang dengan kecewa.
Polisi hanya memberi janji warga yang belum dapat untuk ikut vaksinasi massal berikutnya.
"Tadi kita sudah didata juga. Katanya akan di-SMS atau ditelepon jika ada lagi," kata Tyas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.