Indah berharap pemerintah bisa menyiapkan stok vaksin lebih banyak dan memudahkan akses bagi masyarakat agar realisasi vaksinasi bisa lebih cepat meningkat.
“Semakin banyak yang vaksin semakin banyak yang terlindungi,” pungkas dia.
Hal serupa juga dialami Sophie (22). Warga Jalan Kadrie Oening Samarinda ini mengaku dua kali daftar online. Tapi belum kebagian jatah vaksin.
“Pernah datang saat diadakan Kodim. Namun lebih diprioritaskan yang daftar offline, jadi saya pulang enggak kebagian,” terang dia.
Baca juga: Realisasi Vaksinasi di Kaltim Baru 17 Persen dari Target 2 Juta Penerima, Sekprov: Vaksin Kurang
Sophie akhirnya pulang tanpa menerima vaksin. Saat ini ia kembali mendaftar pelaksaan vaksinasi di Kampus IAIN di Samarinda.
“Saya sudah daftar kedua sejak 26 Juli lalu tapi belum ada kepastian kapan,” kata dia berharap segera ikut vaksin.
Sophie mengaku punya penyakit penyerta asma. Sehingga ia mengaku vaksinasi bakal jadi proteksi Covid-19.
“Merasa waswas, apalagi kasus Covid terus meningkat. Belum lagi kita bertemu orang dan berinteraksi. Jadi ingin segera divaksin,” harap dia.
Baca juga: Pemprov Jatim Siapkan Vaksin Sinopharm untuk Penyandang Disabilitas
Sophie tak tahu persis alasan mengapa pasokan vaksin kurang.
Namun, ia berharap pemerintah cepat mengambil langkah untuk mempercepat vaksinasi mengingat sebaran penularan kasus positif Covid-19 kian tak terbendung.