Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Wali Kota Muda Bobby Nasution Perangi Covid-19 di Medan, Diwarnai Pencopotan Kadinkes

Kompas.com - 04/08/2021, 05:07 WIB
Kontributor Medan, Daniel Pekuwali,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Sebagai pemimpin muda yang baru dilantik pada Februari 2021 lalu, Wali Kota Medan Bobby Nasution dihadapkan pada persoalan yang cukup berat, yaitu pandemi Covid-19. 

Bagi pria yang lahir pada 5 Juli 1991 ini, tantangan terbesar anak muda menjadi seorang pemimpin adalah dirinya sendiri.

"Bolehlah orang di luar sana bilang, anak mudah tidak tahu apa-apa. Enggak paham. Jangan salah, justru yang enggak paham itu jadi poin plus. Asal kita mau belajar," katanya.

Pria 30 tahun itu menganggap, keselamatan rakyat adalah tanggung jawab yang luar biasa. 

"Jadi tantangan terberat paling pertama adalah diri sendiri. Mau tidak untuk terus belajar, bekerja untuk melayani masyarakat. Di tengah pandemi macam begini, kesehatan masyarakat yang menjadi prioritas utama," kata Wali Kota Medan, Bobby Nasution saat dijumpai Kompas.com di rumah dinasnya di Medan, Sabtu (31/7/2021) petang.

Dalam memerangi Covid-19, Bobby pun membuat sejumlah terobosan untuk mengajak masyarakat tertib protokol kesehatan (prokes) hingga menurunkan jumlah kasus positif corona.

Baca juga: PPKM Darurat Medan, Walkot Bobby: Hari Berikutnya, Petugas akan Tindak Lebih Tegas

Terapkan PPKM darurat hingga PPKM Level 4

Wali Kota Medan Bobby Nasution gencar melakukan pengetatan PPKM Mikro.DOK. Humas Pemkot Medan Wali Kota Medan Bobby Nasution gencar melakukan pengetatan PPKM Mikro.

Baru-baru ini, Kota Medan menjadi satu-satunya daerah di Sumatera Utara yang menerapkan PPKM Level 4.

Begitu juga saat sebelum berubah menjadi PPKM level 4, pemerintah pusat merilis sejumlah daerah di luar Jawa dan Bali yang menerapkan PPKM darurat.

Kota Medan juga masuk dalam daftar.

Sebagai konsekuensi dari penerapan PPKM itu, aktivitas masyarakat dibatasi.

Sejumlah ruas jalan, baik di perbatasan maupun di inti kota, disekat dan dijaga ketat aparat.

Kondisi seperti ini setidaknya sudah berlangsung selama tiga pekan hingga membuat banyak warga protes.

Terutama mereka yang membuka usaha makanan dan minuman. Sebab, salah satu aturan yang diterapkan selama PPKM adalah pembatasan operasional kafe, rumah makan dan restoran.

Baca juga: Nakes di Medan Mulai Disuntik Vaksin Dosis Ketiga, Pakai Moderna dari AS

Bobby memaklumi keluhan yang dilontarkan warga. Dia berpesan, pembatasan selama PPKM bukan semata-mata untuk melarang apalagi memberi sanksi, melainkan ada virus tak tampak yang harus diperangi.

"Sudah berulang kali saya bilang, yang kita perangi ini virus, bukan orangnya," kata menantu Presiden Joko Widodo itu.

Penguatan kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan menjadi inti dari PPKM.

Selama penerapan PPKM darurat yang dilanjutkan PPKM Level 4, dengan sendirinya masyarakat bisa belajar dan terbiasa menerapkan protokol kesehatan.

Bobby menganalogikan penerapan PPKM level 4 di Medan ibarat menjalankan puasa di bulan Ramadhan.

Selama sebulan penuh, ibadah diperkuat. Kebiasaan beribadah tersebut akan terbawa selepas bulan puasa.

"Seperti ini juga yang diharapkan selama PPKM. Kalau nanti sudah ada pelonggaran, masyarakat sudah terbiasa dan secara sadar terus menerapkan protokol kesehatan sehari-hari," kata Bobby.

Baca juga: Walkot Bobby Akan Batasi Warganya untuk Wisata ke Luar Daerah Medan

Batasi akses masuk dan keluar

Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution meninjau fasilitas tempat isolasi mandiri terpadu Hotel Soechi.Dok: Dinas Kominfo Kota Medan Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution meninjau fasilitas tempat isolasi mandiri terpadu Hotel Soechi.

Bobby membatasi mobilitas warga, baik yang akan masuk maupun ke luar Kota Medan. Ruas-ruas jalan perbatasan kota dijaga oleh petugas.

Warga dari luar kota, dilarang masuk jika tak memiliki kepentingan mendesak atau urusan kerja.

Selain itu, warga Medan yang hendak ke luar kota juga dibatasi.

Pemkot Medan berkoordinasi dengan Pemkab Deli Serdang, Karo dan Pemkot Binjai untuk membatasi warga yang hendak menuju lokasi wisata yang berada di daerah-daerah penyangga tersebut.

Pemkab Karo misalnya, melakukan penjagaan di jalan menuju daerah wisata tiap hari Sabtu dan Minggu. Warga dari luar daerah langsung diminta putar balik jika tujuan perjalanan tak mendesak.

Kebijakan ini diberlakukan hingga pandemi Covid-19 mereda.

Tidak ada batas waktu yang ditetapkan. Bobby menyebutkan, pengetatan itu akan dilonggarkan jika ada pandemi mulai mereda.

Setiap akhir pekan, aparat gabungan berjaga di ruas-ruas jalan menuju lokasi wisata.

Sejauh ini, banyak lokasi wisata di daerah itu yang ditutup untuk umum. Begitu juga dengan lokasi wisata dalam kota. Salah satunya Medan Zoo atau Kebun Binatang Medan.

Sampai saat ini, kebun binatang yang dikelola Pemkot Medan itu masih ditutup untuk umum.

"Jadi kami minta, warga tahan diri dulu untuk ke luar kota, apalagi berwisata. Takutnya kita justru membawa virus," kata Bobby.

Baca juga: Perpanjangan PPKM Level 4 di Medan, Walkot Bobby: Penyekatan Dalam Kota Dikurangi

Lonjakan kasus

Ilustrasi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Peneliti kembali buktikan efek virus corona pada otak yang dapat menyebabkan efek kognitif, kabut otak hingga kelelahan.(SHUTTERSTOCK/creativeneko)KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL Ilustrasi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Peneliti kembali buktikan efek virus corona pada otak yang dapat menyebabkan efek kognitif, kabut otak hingga kelelahan.(SHUTTERSTOCK/creativeneko)

Bobby mengakui, dalam beberapa pekan terakhir, terutama mulai medio Juli 2021, angka penyebaran Covid-19 di Medan melonjak.

Jika sebelumnya rata-rata penambahan kasus harian pada kisaran 40 hingga 60 kasus, atau paling tinggi 60 kasus, dalam sepekan terakhir justru yang paling rendah di angka 200 kasus per hari.

"Bahkan sempat naik di atas 500 per hari. Sempat juga beberapa hari lalu di atas 700 kasus," ungkap Bobby.

Data terakhir yang dicatat Satgas Penanganan Covid-19, per 31 Juli 2021, angka kasus konfirmasi positif di Medan total mencapai 28.439 kasus.

Baca juga: 5 Pelaku Penyiraman Air Keras di Medan Ditangkap

Dari angka itu, 20.773 dinyatakan sembuh, 680 kasus meninggal dunia, sisanya masih menjalani perawatan dan isolasi.

Akibatnya, bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit di Medan juga makin tinggi.

Jika sebelumnya bertahan di level 38 persen, BOR rumah sakit di Medan pernah tercatat di level 78 persen.

"Ini karena memang testing dan tracing di lapangan juga meningkat. Biasanya kita testing dalam sehari itu antara 800 sampai 1.000 sampel, sekarang bahkan bisa 3.000 dalam sehari," katanya.

Beruntung, dengan tingginya jumlah sampel atau spesimen yang dites, yang kemudian diikuti melonjaknya temuan kasus positif, angka positivity rate Covid-19 Kota Medan tetap stabil di level 29 persen hingga 31 persen.

Baca juga: Jokowi Sebut BOR Rumah Sakit Menurun, Ini Faktanya...

 

Wali Kota Medan Bobby Nasution meninjau gedung bekas Hotel Soechi di Jalan Cirebon Medan, Kamis (22/7/2021)Dok: Dinas Kominfo Kota Medan Wali Kota Medan Bobby Nasution meninjau gedung bekas Hotel Soechi di Jalan Cirebon Medan, Kamis (22/7/2021)
Siapkan lokasi isolasi terpusat

Memang BOR rumah sakit di Medan diibaratkan sudah lampu kuning. Salah satu penyebabnya, karena tingkat kesembuhan juga menurun.

Dari sebelumnya di atas 90 persen, sempat berada di level 76 persen. Pasien pun tertahan lama di rumah sakit.

Bobby kemudian bergerak cepat untuk mencari alternatif tempat isolasi, selain di rumah sakit. Bekas Hotel Soeci di Jalan Cirebon menjadi pilihan paling rasional.

Baca juga: Walkot Bobby Akan Batasi Warganya untuk Wisata ke Luar Daerah Medan

Eks hotel bintang empat itu disulap menjadi tempat isolasi terpusat. Ada sekitar 240 kamar yang disiapkan dilengkapi dengan fasilitas olah raga. Selain eks Hotel Soechi, tambahan 220 kamar juga disiapkan di Gedung P4T

Dua lokasi ini, setidaknya menjadi solusi untuk menambah tempat isolasi. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara juga menyokong tambahan ruangan isolasi. Asrama Haji di Jalan AH Nasution disiapkan pemprov untuk tempat isolasi.

Bobby mengatakan, tempat isolasi terpusat ini nantinya akan langsung ditempati. Warga yang terpapar Covid-19 dan tinggal di zona merah, wajib dikarantina di tempat isolasi terpusat.

Begitu juga bagi mereka yang terpapar Covid-19 yang tinggal di zona oranye, tapi statusnya zonanya tak berubah minimal sebulan.

"Ini nanti wajib diisolasi di sana. Tidak isolasi mandiri lagi. Nanti saya akan bikin Perwal-nya," ungkap suami Kahiyang Ayu ini.

Baca juga: Polisi Tangkap Pelanggan yang Meludahi Petugas PLN Perempuan di Medan

Begitu juga dengan masyarakat Medan yang positif Covid-19, tetapi sulit menerapkan isolasi mandiri.

MIsalnya, dalam satu rumah ada seorang yang terpapar. Dia bisa langsung menuju ke tempat isolasi terpusat untuk menjalani isolasi.

"Kalau begini, kami tentu senang. Masyarakat secara sadar ingin isolasi. Semuanya gratis kami siapkan," ungkapnya.

 

Tak hanya itu, bagi pelanggar protokol kesehatan saat petugas melakukan patroli, akan langsung dites swab antigen.

Jika hasilnya positif, akan langsung dibawa ke tempat isolasi terpusat dan menjadi tes swab PCR. Jika hasilnya positif, langsung diisolasi di sana.

Vaksinasi dan pasar murah

Ilustrasi vaksinasi covid-19.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Ilustrasi vaksinasi covid-19.

Upaya lain yang dilakukan untuk memerangi Covid-19 adalah menggencarkan program vaksinasi. Pemkot Medan menargetkan, sedikitnya 1,9 juta warga Medan disuntik vaksin.

Dari angka itu, sekitar 21,5 persen telah mendapat suntikan dosis pertama dan 13,78 persen mendapat suntikan dosis kedua per akhir Juli 2021.

Data tersebut, khusus untuk program vaksinasi yang diselenggarakan Pemkot Medan melalui puskesmas-puskesmas yang ada, juga dinas kesehatan.

Angka itu masih mungkin bisa lebih tinggi. Sebab di Medan ada banyak organisasi maupun instansi yang menyelenggarakan program vaksinasi, semisal TNI-Polri, sentra vaksinasi BUMN, pihak swasta dan juga forum industri jasa keuangan.

Animo masyarakat Kota Medan untuk mendapatkan vaksin juga diklaim sangat tinggi.

Menurut Bobby, ini berkat kerja keras bukan hanya Pemkot Medan, tetapi seluruh elemen seperti tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh adat, tokoh agama dan pihak-pihak yang terlibat dalam kampanye vaksinasi.

Saking tingginya animo masyarakat, Kota Medan sampai kekurangan stok vaksin.

Sebagian besar Puskesmas bahkan kehabisan stok. Akibatnya, untuk sementara, Pemkot Medan membatasi suntikan dosis pertama. Stok yang ada diprioritaskan untuk dosis kedua.

"Kemarin saya dapat info dari Dinkes, stok kita tidak lebih dari dua ribu dosis," katanya.

Padahal, Pemkot Medan sendiri menargetkan, sedikitnya 10.000 dosis suntikan vaksin dalam sehari. Pemkot sudah mengomunikasikan kelangkaan itu kepada Pemerintah Pusat.

"Pusat bilang, Agustus pasokan sudah stabil," katanya.

Baca juga: Wali Kota Malang: Vaksin Covid-19 Tersisa 30.000 Dosis, 3 Hari Lagi Habis

Untuk memancing animo warga agar mau divaksin, Pemkot Medan sengaja menggelar pasar murah di lokasi vaksinasi.

Saat ini, lokasi vaksinasi yang masih menyelenggarakan pasar murah adalah sentra vaksinasi BUMN di Lanud Soewondo.

Di sana, warga yang sudah divaksin bisa membeli bahan pokok di bawah harga pasar.

Program ini sempat diterapkan di kecamatan. Masyarakat yang sudah divaksin di puskemas, bisa membeli bahan pokok di kantor camat atau kelurahan.

Namun, karena penerapan PPKM mikro, kemudian PPKM darurat dan terakhir PPKM level 4, program ini dihentikan sementara.

Media sosial juga menjadi salah satu andalan Bobby dalam mengkampanyekan programnya melalui media sosial, baik itu Instagram maupun Facebook.

Masifnya kampanye program vaksinasi melalui media sosial ini, juga ditengarai menjadi penyebab tingginya animo masyarakat, terutama anak muda untuk divaksin.

Baca juga: Nakes di Medan Mulai Disuntik Vaksin Dosis Ketiga, Pakai Moderna dari AS

Persoalan ekonomi warga dan keliling bagi sembako

Wali Kota Medan Bobby Nasution menaiki sepeda motor mendatangi beberapa rumah warga dan memberi bantuan sembako, Kamis (29/7/2021)Dok: Dinas Kominfo Kota Medan Wali Kota Medan Bobby Nasution menaiki sepeda motor mendatangi beberapa rumah warga dan memberi bantuan sembako, Kamis (29/7/2021)

Masalah yang dihadapi selama pandemi bukan hanya masalah kepatuhan masyarakat soal protokol kesehatan ataupun fasilitas kesehatan, tetapi juga persoalan ekonomi.

Bobby mengakui, selama pandemi berlangsung, ada penambahan jumlah masyarakat miskin di Medan.

Pertumbuhan ekonomi juga masih terseok, walau kata Bank Indonesia, tanda-tanda pemulihan sudah mulai terlihat pada kuartal II 2021.

Baru-baru ini, Bobby baru saja merilis program bantuan sembako untuk masyarakat Kota Medan.

Bantuan ini diberikan kepada warga yang benar-benar terdampak penerapan PPKM darurat berlanjut PPKM level 4.

Jumlah paket bantuan sosial yang siapkan adalah 123.730 paket.

Jumlah tersebut ditambah 71.929 paket, karena sebelumnya bantuan yang disiapkan hanya 51.801 paket.

Pemkot Medan harus merogoh kocek dari APBD sebesar Rp 33 miliar untuk menyediakan bantuan ini.

"Sebelumnya kita siapkan anggaran Rp 8 miliar untuk 51.000 paket. Tapi sepertinya tidak cukup, jadi kami tambah," ungkap Bobby.

Baca juga: Walkot Bobby Segel Mal Centre Point, Mal Terbesar di Medan, gara-gara Tunggak Pajak Rp 56 M

Mengantisipasi tindak korupsi atau perilaku curang lainnya selama proses penyaluran bantuan, Pemkot Medan menggandeng Bulog untuk menyediakan stok sembako.

Saat ini, bantuan tersebut telah disalurkan melalui kecamatan dan kelurahan. Bobby juga sempat berkeliling dengan menggunakan motor untuk membagikan sendiri bantuan sembako pada warganya.

Program bantuan ini diputuskan sebelum Pemerintah Pusat menggelontorkan bantuan beras untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program BST maupun PKH.

Bantuan dari Pemkot Medan ini diberikan kepada warga yang tak terdaftar di dua program bantuan itu.

Selain itu, Pemkot juga tengah menggodok program bantuan untuk UMKM yang terdampak selama pandemi.

Ada anggaran sebesar Rp 11 miliar yang disiapkan. Saat ini, tim masih bekerja untuk mendata UMKM sembari Pemkot membahas mekanisme dan skema penyaluran bantuan.

Baca juga: Video Viral, Petugas PLN di Medan Diludahi Pelanggan Saat Menagih Tunggakan Listrik

 

Wali Kota Medan, Bobby Nasution mengungkapkan stok vaksin di Medan menipis.KOMPAS.com/DANIEL PEKUWALI Wali Kota Medan, Bobby Nasution mengungkapkan stok vaksin di Medan menipis.
Tindak tegas bawahan, copot Kadinkes

Bagi sebagian orang, tantangan mungkin saja bisa datang akibat adanya tekanan dari pihak tertentu. Tapi Bobby mengklaim hal itu tak terjadi pada dirinya.

"Saya mau birokrasi yang terbuka saja. Lurus. Kemarin, saya bilang kita pakai e-katalog biar terbuka. Sempat ada yang komplain. Saya bilang, jalan terus," tegasnya.

Bobby mengaku, tak main-main soal korupsi. Beberapa bawahannya, sudah ada yang dicopot dan dipecat gara-gara terlibat pungutan liar.

Dalam menangani pandemi pun, pejabat yang dia anggap lamban, langsung dicopot

Baca juga: Kahiyang Ayu Diangkat Menjadi Bunda Literasi Kota Medan.

Hal itu terjadi pada Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Edwin Effendi Lubis.

Target Bobby membabat laju penyebaran Covid-19 di Kota Medan, dia anggap tak sejalan dengan kinerja Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan Edwin.

Pria yang hampir enam tahun menduduki jabatannya ini dinilai lambat menangani pandemi, sehingga Bobby mencopotnya sebagai langkah untuk mempercepat pengendalian Covid-19 di Kota Medan.

"Sudah diingatkan berkali-kali soal Covid-19 ini, jadi program utama kita untuk segera diselesaikan. Sejak awal saya dilantik, masalah kesehatan sudah jadi persoalan yang menumpuk," kata Bobby saat itu.

"Sudah bolak-balik minta Dinkes Medan melakukan pendataan dan penanganan yang baik, tapi kinerja mereka tak kunjung memuaskan. Jadi ini untuk percepatan kita saja agar persoalan kesehatan, terutama Covid-19 lekas diatasi," lanjut Bobby.

Baca juga: Wali Kota Bobby Copot Kadis Kesehatan Medan gara-gara Lambat Tangani Covid-19, padahal Sudah Diingatkan Berkali-kali

Manfaatkan medsos

Ilustrasi media sosialKOMPAS.COM/THINKSTOCKS/NICO ELNINO Ilustrasi media sosial

Sebagai seorang pemimpin muda, Bobby memang dekat dengan media sosial. Selain akun pribadinya, dia juga disokong akun media soal yang dipegang oleh protokolernya.

Dari sana, dia menampung segala keluh kesah masyarakat. Tak jarang, Bobby sendiri yang membalas setiap keluhan yang ditulis warga di kolom komentar.

Dia juga dibantu tim protokoler dan komunikasi, merekap keluhan dan laporan warga dari media sosial.

Rekapan itu kemudian dibahas. Biasanya berujung eksekusi Bobby langsung ke lapangan.

"Kemarin ada laporan soal pungli, soal drainase atau jalan rusak. Kita langsung turun. Nanti kalau ada laporan soal bantuan sosial pandemi, kami langsung tampung," tegas Bobby.

 

Dia berharap, dengan apa yang dilakukan itu, masyarakat semakin dekat dengan Pemkot Medan. Tak lupa dia mengingatkan warganya untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Kalau semua sudah taat prokes, Insya Allah pandemi ini cepat berakhir. Jangan bilang tak mau pakai masker karena sudah divaksin. Itu salah," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Acara Halalbihalal, Kadiskominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Di Acara Halalbihalal, Kadiskominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Regional
Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Kilas Daerah
BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

Regional
Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com