Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Wali Kota Muda Bobby Nasution Perangi Covid-19 di Medan, Diwarnai Pencopotan Kadinkes

Kompas.com - 04/08/2021, 05:07 WIB
Kontributor Medan, Daniel Pekuwali,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Siapkan lokasi isolasi terpusat

Memang BOR rumah sakit di Medan diibaratkan sudah lampu kuning. Salah satu penyebabnya, karena tingkat kesembuhan juga menurun.

Dari sebelumnya di atas 90 persen, sempat berada di level 76 persen. Pasien pun tertahan lama di rumah sakit.

Bobby kemudian bergerak cepat untuk mencari alternatif tempat isolasi, selain di rumah sakit. Bekas Hotel Soeci di Jalan Cirebon menjadi pilihan paling rasional.

Baca juga: Walkot Bobby Akan Batasi Warganya untuk Wisata ke Luar Daerah Medan

Eks hotel bintang empat itu disulap menjadi tempat isolasi terpusat. Ada sekitar 240 kamar yang disiapkan dilengkapi dengan fasilitas olah raga. Selain eks Hotel Soechi, tambahan 220 kamar juga disiapkan di Gedung P4T

Dua lokasi ini, setidaknya menjadi solusi untuk menambah tempat isolasi. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara juga menyokong tambahan ruangan isolasi. Asrama Haji di Jalan AH Nasution disiapkan pemprov untuk tempat isolasi.

Bobby mengatakan, tempat isolasi terpusat ini nantinya akan langsung ditempati. Warga yang terpapar Covid-19 dan tinggal di zona merah, wajib dikarantina di tempat isolasi terpusat.

Begitu juga bagi mereka yang terpapar Covid-19 yang tinggal di zona oranye, tapi statusnya zonanya tak berubah minimal sebulan.

"Ini nanti wajib diisolasi di sana. Tidak isolasi mandiri lagi. Nanti saya akan bikin Perwal-nya," ungkap suami Kahiyang Ayu ini.

Baca juga: Polisi Tangkap Pelanggan yang Meludahi Petugas PLN Perempuan di Medan

Begitu juga dengan masyarakat Medan yang positif Covid-19, tetapi sulit menerapkan isolasi mandiri.

MIsalnya, dalam satu rumah ada seorang yang terpapar. Dia bisa langsung menuju ke tempat isolasi terpusat untuk menjalani isolasi.

"Kalau begini, kami tentu senang. Masyarakat secara sadar ingin isolasi. Semuanya gratis kami siapkan," ungkapnya.

 

Tak hanya itu, bagi pelanggar protokol kesehatan saat petugas melakukan patroli, akan langsung dites swab antigen.

Jika hasilnya positif, akan langsung dibawa ke tempat isolasi terpusat dan menjadi tes swab PCR. Jika hasilnya positif, langsung diisolasi di sana.

Vaksinasi dan pasar murah

Ilustrasi vaksinasi covid-19.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Ilustrasi vaksinasi covid-19.

Upaya lain yang dilakukan untuk memerangi Covid-19 adalah menggencarkan program vaksinasi. Pemkot Medan menargetkan, sedikitnya 1,9 juta warga Medan disuntik vaksin.

Dari angka itu, sekitar 21,5 persen telah mendapat suntikan dosis pertama dan 13,78 persen mendapat suntikan dosis kedua per akhir Juli 2021.

Data tersebut, khusus untuk program vaksinasi yang diselenggarakan Pemkot Medan melalui puskesmas-puskesmas yang ada, juga dinas kesehatan.

Angka itu masih mungkin bisa lebih tinggi. Sebab di Medan ada banyak organisasi maupun instansi yang menyelenggarakan program vaksinasi, semisal TNI-Polri, sentra vaksinasi BUMN, pihak swasta dan juga forum industri jasa keuangan.

Animo masyarakat Kota Medan untuk mendapatkan vaksin juga diklaim sangat tinggi.

Menurut Bobby, ini berkat kerja keras bukan hanya Pemkot Medan, tetapi seluruh elemen seperti tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh adat, tokoh agama dan pihak-pihak yang terlibat dalam kampanye vaksinasi.

Saking tingginya animo masyarakat, Kota Medan sampai kekurangan stok vaksin.

Sebagian besar Puskesmas bahkan kehabisan stok. Akibatnya, untuk sementara, Pemkot Medan membatasi suntikan dosis pertama. Stok yang ada diprioritaskan untuk dosis kedua.

"Kemarin saya dapat info dari Dinkes, stok kita tidak lebih dari dua ribu dosis," katanya.

Padahal, Pemkot Medan sendiri menargetkan, sedikitnya 10.000 dosis suntikan vaksin dalam sehari. Pemkot sudah mengomunikasikan kelangkaan itu kepada Pemerintah Pusat.

"Pusat bilang, Agustus pasokan sudah stabil," katanya.

Baca juga: Wali Kota Malang: Vaksin Covid-19 Tersisa 30.000 Dosis, 3 Hari Lagi Habis

Untuk memancing animo warga agar mau divaksin, Pemkot Medan sengaja menggelar pasar murah di lokasi vaksinasi.

Saat ini, lokasi vaksinasi yang masih menyelenggarakan pasar murah adalah sentra vaksinasi BUMN di Lanud Soewondo.

Di sana, warga yang sudah divaksin bisa membeli bahan pokok di bawah harga pasar.

Program ini sempat diterapkan di kecamatan. Masyarakat yang sudah divaksin di puskemas, bisa membeli bahan pokok di kantor camat atau kelurahan.

Namun, karena penerapan PPKM mikro, kemudian PPKM darurat dan terakhir PPKM level 4, program ini dihentikan sementara.

Media sosial juga menjadi salah satu andalan Bobby dalam mengkampanyekan programnya melalui media sosial, baik itu Instagram maupun Facebook.

Masifnya kampanye program vaksinasi melalui media sosial ini, juga ditengarai menjadi penyebab tingginya animo masyarakat, terutama anak muda untuk divaksin.

Baca juga: Nakes di Medan Mulai Disuntik Vaksin Dosis Ketiga, Pakai Moderna dari AS

Persoalan ekonomi warga dan keliling bagi sembako

Wali Kota Medan Bobby Nasution menaiki sepeda motor mendatangi beberapa rumah warga dan memberi bantuan sembako, Kamis (29/7/2021)Dok: Dinas Kominfo Kota Medan Wali Kota Medan Bobby Nasution menaiki sepeda motor mendatangi beberapa rumah warga dan memberi bantuan sembako, Kamis (29/7/2021)

Masalah yang dihadapi selama pandemi bukan hanya masalah kepatuhan masyarakat soal protokol kesehatan ataupun fasilitas kesehatan, tetapi juga persoalan ekonomi.

Bobby mengakui, selama pandemi berlangsung, ada penambahan jumlah masyarakat miskin di Medan.

Pertumbuhan ekonomi juga masih terseok, walau kata Bank Indonesia, tanda-tanda pemulihan sudah mulai terlihat pada kuartal II 2021.

Baru-baru ini, Bobby baru saja merilis program bantuan sembako untuk masyarakat Kota Medan.

Bantuan ini diberikan kepada warga yang benar-benar terdampak penerapan PPKM darurat berlanjut PPKM level 4.

Jumlah paket bantuan sosial yang siapkan adalah 123.730 paket.

Jumlah tersebut ditambah 71.929 paket, karena sebelumnya bantuan yang disiapkan hanya 51.801 paket.

Pemkot Medan harus merogoh kocek dari APBD sebesar Rp 33 miliar untuk menyediakan bantuan ini.

"Sebelumnya kita siapkan anggaran Rp 8 miliar untuk 51.000 paket. Tapi sepertinya tidak cukup, jadi kami tambah," ungkap Bobby.

Baca juga: Walkot Bobby Segel Mal Centre Point, Mal Terbesar di Medan, gara-gara Tunggak Pajak Rp 56 M

Mengantisipasi tindak korupsi atau perilaku curang lainnya selama proses penyaluran bantuan, Pemkot Medan menggandeng Bulog untuk menyediakan stok sembako.

Saat ini, bantuan tersebut telah disalurkan melalui kecamatan dan kelurahan. Bobby juga sempat berkeliling dengan menggunakan motor untuk membagikan sendiri bantuan sembako pada warganya.

Program bantuan ini diputuskan sebelum Pemerintah Pusat menggelontorkan bantuan beras untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program BST maupun PKH.

Bantuan dari Pemkot Medan ini diberikan kepada warga yang tak terdaftar di dua program bantuan itu.

Selain itu, Pemkot juga tengah menggodok program bantuan untuk UMKM yang terdampak selama pandemi.

Ada anggaran sebesar Rp 11 miliar yang disiapkan. Saat ini, tim masih bekerja untuk mendata UMKM sembari Pemkot membahas mekanisme dan skema penyaluran bantuan.

Baca juga: Video Viral, Petugas PLN di Medan Diludahi Pelanggan Saat Menagih Tunggakan Listrik

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tentara Amerika Ditemukan Meninggal di Hutan Karawang, Diduga Terkena Serangan Jantung

Tentara Amerika Ditemukan Meninggal di Hutan Karawang, Diduga Terkena Serangan Jantung

Regional
Pelaku Pembunuhan Perempuan di Polokarto Sukoharjo Ternyata Mahasiswa, Terancam Penjara 20 Tahun

Pelaku Pembunuhan Perempuan di Polokarto Sukoharjo Ternyata Mahasiswa, Terancam Penjara 20 Tahun

Regional
Menteri PAN RB: Ada 2,3 Juta Formasi PPPK, Terbesar dalam 10 Tahun Terakhir

Menteri PAN RB: Ada 2,3 Juta Formasi PPPK, Terbesar dalam 10 Tahun Terakhir

Regional
Polisi Geledah Kantor Dinas Pertanian Bengkulu Tengah Terkait Dugaan Korupsi Puskeswan

Polisi Geledah Kantor Dinas Pertanian Bengkulu Tengah Terkait Dugaan Korupsi Puskeswan

Regional
Pencarian Dokter Wisnu yang Hilang di Perairan Lombok Tengah Diperpanjang

Pencarian Dokter Wisnu yang Hilang di Perairan Lombok Tengah Diperpanjang

Regional
Kinerja SPM Tetap Baik, Pemkot Tangerang Diapresiasi Kemendagri

Kinerja SPM Tetap Baik, Pemkot Tangerang Diapresiasi Kemendagri

Regional
Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Regional
Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Regional
Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Regional
Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Regional
Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Regional
Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Regional
Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com