KOMPAS.com - A (41), warga Kapenawon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang merupakan pasien Covid-19 ditemukan tewas di kolam ikan milik warga.
Pasien Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 (RSLKC) tersebut diduga kabur namun terpeleset dari genting dan jatuh ke kolam.
"Setelah dideteksi, kemungkinan besar analisa kematian (A) bukan karena ada unsur penganiayaan, tapi memang pasien berusaha melarikan diri. Mungkin karena genting licin jadi terpeleset, sehingga dia jatuh ke dalam kolam," kata Direktur RSLKC Bantul dr Tarsisius Glory.
Menurut Glory, A pergi dari tempat tidurnya pada Selasa (3/8) dini hari, menuju lantai dua pada pukul 02.30 WIB.
Lalu A tampak mondar-mandir dan mencoba menjebol lubang hepafilter, namun gagal.
Setelah itu, A mencari di kamar mandi perempuan yang tak ada kamera CCTV.
"(A) naik ke kamar mandi perempuan, di sana (kamar mandi perempuan) tidak dipasangi CCTV. Di situlah ada jendela ruang konsultasi, karena kaca terbuat dari aluminium pasien (A) keluar lewat sana," ucap dia.
Pagi harinya, lanjut Glory, pemilik kolam menemukan A saat akan memberi makan ikan.
Saksi langsung melaporkan ke satpam RSLKC dan saat diperiksa petugas kepolisian dari Polsek Bambanglipuro, Glory memastikan korban itu adalah pasien A.
"Identitas mayat yang di kolam itu adalah pasien kami yang hilang sejak dini hari tadi," kata Glory.
Baca juga: Melarikan Diri dari RS, Pasien Covid-19 di Bantul Ditemukan Tewas di Kolam Ikan
Seperti diketahui, A dirawat dirawat karena desaturasi. Saat dirawat saturasi oksigennya sekitar 87 persen, dan setelah menjalani perawatan metode nebulisasi meningkat 97 persen Senin malam.
Baca juga: RSUD Buleleng Penuh, Pasien Covid-19 Jalani Perawatan di IGD hingga Lorong RS
Lalu, selama dirawat beberapa kali sering ingin melepas infus.
"Mungkin karena sudah enak lalu dia berencana untuk kabur lagi. Tapi mungkin sampai atas oksigen habis," kata Glory.
Namun demikian, pihak rumah sakit akan mengevaluasi agar kejadian serupa tak terulang.
"Evaluasi sudah dilakukan, seperti pemasangan terali, penyekatan juga sudah dilakukan semua. Dengan ini kita tingkatkan benteng belakang dan memasang galvalum mungkin," ucap Glory.
(Penulis: Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono | Editor: Khairina)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.