Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wahyana, Guru di Gunungkidul Wasit Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo 2020, Pimpin Final Tunggal Putri

Kompas.com - 03/08/2021, 18:41 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Guru olahraga SMPN 4 Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi salah satu wasit utama di pertandingan bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020.

Wahyana (53), warga Sidomulyo, Kapanewon Godean, Kabupaten Sleman, ini ternyata sudah malang melintang menjadi wasit internasional.

Pria yang menjadi Wakil Kepala Sekolah SMPN 4 Patuk ini menceritakan pengalamannya kepada Kompas.com melalui sambungan telepon dari Jepang.

Baca juga: Apriyani Rahayu Dapat Emas Olimpiade, Bupati Konawe Beri Hadiah Tanah, Rumah, dan 5 Ekor Sapi

 

Wahyana memimpin jalannya pertandingan final tunggal putri antara Chen Yufei dari China dan Tai Tzu Ting dari Taiwan.

"Kalau yang Olimpiade boleh dikatakan ya top karier saya," kata Wahyana saat dihubungi Selasa (3/8/2021).

"Dari 36 wasit yang ada, ada 11 orang dari Asia dan saya merupakan satu-satunya dari Indonesia yang dipercaya untuk memimpin jalannya pertandingan tim tunggal putri dalam memperebutkan medali emas. Tentu ada sebuah kebanggaan tersendiri, sebab dalam final itu hanya dicari wasit terbaik dari seluruh yang ada, alhamdulillah," ucap dia.

Perjalanan Wahyana menjadi wasit sudah berlangsung lama.

Pria lulusan Fakultas Olahraga di IKIP Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini memang sejak dulu menggemari olahraga.

Awalnya Wahyana menekuni cabang olahraga voli, bahkan menjadi anggota tim voli DIY. Namun, karena cedera engkel, dirinya memilih untuk berhenti dan memilih bulu tangkis, tetapi sebagai wasit.

Awalnya, Wahyana menjadi hakim garis dari tahun 1998 sampai 2000 di berbagai turnamen. Lalu, Wahyana mengikuti ujian kompetensi di tingkat DIY dengan hasil terbaik dan ia kembangkan lagi di tingkat nasional dan Asia.

"Di tingkat nasional A, saya mendapatkan capaian terbaik. Kemudian saya dikirim mengikuti Asia Accreditation di Kuala Lumpur pada tahun 2006 silam. Lanjut lagi Asia Certification di Johor," ucap dia.

Tak berhenti di sana, Wahyana kembali mengikuti BWF Accreditation dan mendapatkan sertifikasi atau lisensi tertinggi pada tahun 2016. 

Berbagai kejuaraan yang juga ia pimpin mulai dari SEA Games, ASEAN Games, Kejuaraan Dunia, Paralimpic, Piala Sudirman, Piala Thomas/Uber, hingga World Tour Finals. Total sudah ada 77 negara yang disinggahinya sebagai wasit pertandingan.

Disinggung mengenai memimpin pertandingan saat pandemi, Wahyana mengatakan, ada perbedaan yang signifikan.

Saat ini, dirinya tidak bisa pergi secara bebas untuk berisitirahat atau melepas kejenuhan ke luar hotel.

Sejak 24 Juli sampai 1 Agustus 2021, rata-rata dua sampai empat pertandingan dia pimpin.

"Ya jelas berbeda, biasanya ramai penonton. Saat pandemi seperti saat ini boleh dikatakan kita kayak orang karantina ya. Masuk hotel tidak boleh keluar hotel. Masuk stadion, enggak boleh ke mana-mana, jadi hanya stadion hotel terus," ucap Wahyana.

Baca juga: Duduk Perkara Kakek di Semarang Dipenjara karena Batalkan Jual Beli Tanah 2.300 Meter Persegi

Meski Olimpiade menjadi puncak kariernya, ada salah satu momen yang cukup berkesan selama memimpin pertandingan, yakni saat pertemuan antara legenda Lee Chong Wei asal Malaysia dan Lin Dan asal China.

Sebagai musuh abadi dalam pertandingan, keduanya selalu menampilkan pertandingan seru. Selain itu, pengalaman berkesan juga ia rasakan saat memimpin final Uber dan Thomas Cup.

Tahun ini, masih ada tiga pertandingan internasional, yakni Indonesia Master, Indonesia Open Super Tour 1000, dan BWF Final Tour yang akan dihelat pada akhir November-awal Desember 2021 di Bali.

Dia sebenarnya masih memiliki satu pertandingan di Spanyol, tetapi dibatalkan karena tidak mungkin mengurus visa dalam waktu singkat.

Dikatakannya, minat untuk menjadi wasit muda sudah mulai banyak. Namun demikian, ada kendala yang dihadapi, yaitu saat para wasit ini tidak bisa berbahasa inggris sehingga banyak yang belum bisa sampai ujian kompetensi internasional.

"Banyak sebenarnya yang minat, tapi bahasa menjadi kendalanya. Saat ini kami merekrut yang memiliki basic bahasa Inggris dulu," ucap Wahyana.

Disinggung mengenai pemain bulu tangkis Indonesia, Wahyana mengakui banyak stok pemain. Namun, meski memiliki potensi bagus, harus diasah untuk mentalnya.

"Kalau menurut saya faktor mental, harus betul dibina. Karena sebagus apa pun pemain, kalau mentalnya tidak jadi, ya percuma," ucap Wahyana.

Kisah Wahyana diunggah akun media sosial Instagram @ceritagunungkidul dan mendapatkan respons dari warganet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Regional
Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Regional
Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Regional
Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Regional
Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Regional
Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Kilas Daerah
Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Regional
Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni  Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Regional
Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Regional
Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Regional
Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com