Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPKM Level 4 di Batam Diperpanjang, Ini Aturannya

Kompas.com - 03/08/2021, 18:29 WIB
Hadi Maulana,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), di Batam kembali diperpanjang hingga tanggal 9 Agustus 2021 mendatang, menyusul keputusan yang telah diumumkan oleh Presiden Joko Widodo, Senin (2/8/2021).

Walau secara garis besar, Provinsi Kepri telah menunjukkan penurunan angka pasien Covid-19, namun beberapa Kabupaten Kota, masih ditetapkan berada pada level 4.

Baca juga: Apindo Sebut Warga Batam Meninggal Disebabkan Covid-19, Bukan karena Disuntik 2 Dosis Vaksin Sekaligus

"Salah satunya Batam, walau Kepri sudah menurun angkanya. Tapi Batam sudah diputuskan masih berada pada level 4," kata Wakil Gubernur Kepri, Marlin Agustina melalui telepon, Selasa (3/8/2021).

Sementara itu, Wali Kota Batam, Muhammad Rudi mengatakan, aturan dalam perpanjangan PPKM Level 4 ini, tidak mengalami perubahan apapun.

Baca juga: Capaian Vaksinasi Covid-19 Kepri Tertinggi di Indonesia

Dalam pelaksanaannya, seluruh area pusat perbelanjaan atau mall masih diminta untuk menutup operasional dan hanya boleh membuka swalayan, dan juga area food & beverage.

"Semua mall masih tutup, hanya swalayan dan untuk makan saja tapi tetap take away," kata Rudi.

 

Sementara untuk para pedagang kaki lima, foodcourt, hingga restoran di luar mall kini diizinkan untuk beroperasional hingga pukul 22.00 WIB, dan pembeli hanya boleh makan ditempat dengan durasi 30 menit.

"Kapasitas hanya boleh menampung 25 persen saja, dan satu meja hanya boleh untuk dua orang, tidak boleh lebih atau akan ditindak tegas," tegas Rudi.

Aturan lain adalah pelaksanaan tes rapid Antigen massal, yang saat ini masif dilaksanakan baik di seluruh puskesmas, dan juga pusat keramaian di setiap Kecamatan.

"Tesrapid Antigen masal masih tetap berlanjut, petugas puskesmas dan kelurahan akan tetap turun ke lokasi keramaian," papar Rudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com