Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/08/2021, 16:17 WIB
Achmad Faizal,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Kebun Binatang Surabaya (KBS) tetap buka selama masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4.

Namun, bukan kunjungan ke lokasi, melainkan masyarakat bisa berkunjung secara virtual atau online.

Kunjungan online yang dimaksud adalah dengan memanfaatkan aplikasi Zoom, masyarakat tetap bisa berwisata ke KBS.

"Masyarakat masih bisa berkunjung ke KBS dan melihat aktivitas satwa, tapi secara virtual," kata Humas KBS Agus Supangat, saat dikonfirmasi, Selasa (3/8/2021).

Baca juga: Bakar 3 Jenazah Covid-19 Sehari, Mesin Kremasi di Pemakaman Keputih Surabaya Rusak

Secara umum, kata dia, kunjungan wisata ke KBS bersifat wisata dan edukasi.

"Ada beberapa kegiatan yang ditawarkan seperti ada berdansa dengan satwa hingga berkarya dengan tema satwa," ujar dia.

Setiap pekan juga ada program pengenalan satwa spesial.

Dalam program tersebut, pengunjung secara virtual diajak berkunjung ke kandang satwa tertentu.

Bagaimana cara merawat dan bagaimana memberi makan dan aktivitasnya sehari-hari bisa dilihat secara virtual.

Berkunjung virtual ke KBS tetap harus membeli tiket. Paket tiket yang dibeli hanya Rp 50.000 untuk satu keluarga atau paling banyak 5 orang.

 

Durasi kunjungan virtual dibatasi hanya 90 menit.

KBS adalah perusahaan daerah di bawah Pemkot Surabaya yang mengelola taman satwa di tengah Kota Surabaya.

Sebagai lembaga konservasi satwa, KBS diklaim memiliki koleksi satwa terlengkap di Asia Tenggara.

Baca juga: Anggota KKB yang Punya Peran Penting Ditembak Mati, Sempat Melawan Saat Hendak Ditangkap

Sampai hari ini, KBS memiliki 2.200 satwa dari 218 jenis yang ada di dunia termasuk di dalamnya satwa langka Indonesia maupun dunia terdiri dari mamalia, aves, reptilia, dan pisces.

Kota Surabaya sendiri masuk kategori daerah yang menerapkan PPKM Level 4 bersama 30 daerah di Jawa Timur untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.

Selama PPKM level 4, KBS ditutup untuk kunjungan wisata. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Mahasiswa Disabilitas Universitas Muhammadiyah Purworejo Ciptakan Pakan Ternak yang Bisa Cegah Stunting

Mahasiswa Disabilitas Universitas Muhammadiyah Purworejo Ciptakan Pakan Ternak yang Bisa Cegah Stunting

Regional
Aniaya Dua Warga di Kartasura, 9 Anggota Geng Motor Diamankan Polisi, 7 di Antaranya Masih di Bawah Umur

Aniaya Dua Warga di Kartasura, 9 Anggota Geng Motor Diamankan Polisi, 7 di Antaranya Masih di Bawah Umur

Regional
Penjabat Gubernur Gorontalo Sesalkan Kerusuhan di Pohuwato

Penjabat Gubernur Gorontalo Sesalkan Kerusuhan di Pohuwato

Regional
PSI Solo Klaim 'Kaesang Effect' Sudah Mulai Terasa

PSI Solo Klaim "Kaesang Effect" Sudah Mulai Terasa

Regional
Makam Sunan Kudus dan Tradisi Buka Luwur Tiap 10 Muharam

Makam Sunan Kudus dan Tradisi Buka Luwur Tiap 10 Muharam

Regional
Kaesang Disebut Gabung PSI, DPW PSI Jateng Masih Tunggu Keputusan Resmi

Kaesang Disebut Gabung PSI, DPW PSI Jateng Masih Tunggu Keputusan Resmi

Regional
4 Alat Musik Bengkulu dan Cara Memainkannya

4 Alat Musik Bengkulu dan Cara Memainkannya

Regional
Ratusan Miliar Uang Rusak Ditemukan di Babel Ditarik dari Peredaran

Ratusan Miliar Uang Rusak Ditemukan di Babel Ditarik dari Peredaran

Regional
Puncak Gunung Kacapi di Sumedang Terbakar

Puncak Gunung Kacapi di Sumedang Terbakar

Regional
Cerita Pedagang di Sukaramai Trade Center Pekanbaru Bertahan Meski Sepi Pembeli

Cerita Pedagang di Sukaramai Trade Center Pekanbaru Bertahan Meski Sepi Pembeli

Regional
Pekerja Penggarap Sumur Tewas Mengenaskan Usai Rambutnya Terlilit Mesin Bor di Grobogan

Pekerja Penggarap Sumur Tewas Mengenaskan Usai Rambutnya Terlilit Mesin Bor di Grobogan

Regional
Pj Gubernur NTT Cabut Kebijakan Masuk Sekolah Pukul 5.30 Pagi

Pj Gubernur NTT Cabut Kebijakan Masuk Sekolah Pukul 5.30 Pagi

Regional
Keuntungan Proyek Rempang Eco-City Menurut BP Batam

Keuntungan Proyek Rempang Eco-City Menurut BP Batam

Regional
Pj Wali Kota Sebut Masalah Sampah di Kota Kupang Belum Dituntaskan

Pj Wali Kota Sebut Masalah Sampah di Kota Kupang Belum Dituntaskan

Regional
Pj Kades dan Bendahara Desa di Lembata Ditetapkan Sebagai Tersangka Korupsi Dana Desa

Pj Kades dan Bendahara Desa di Lembata Ditetapkan Sebagai Tersangka Korupsi Dana Desa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com